Jakarta (ANTARA) - Dua truk warga hijau berjalan keluar beriringan dari bank sampah di bilangan Cengkareng, Jakarta Barat untuk mengambil tumpukan sampah di beberapa tempat.

Berbeda dengan truk sampah pada umumnya yang mengangkut semua jenis sampah, dua truk hijau hanya untuk mengangkut sampah berjenis anorganik atau sampah yang sulit terurai secara alamiah, misalnya plastik, botol minuman, logam, kaleng, kardus atau sampah elekronik.

Petugas Pengawas Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Barat sekaligus Pengurus Bank Sampah Induk (BSI) Satu Hati Divisi Sosialisasi di Jakarta Subarna Martadinata mengatakan total jumlah truk sampah anorganik yang beroperasi di seluruh wilayah Jakarta Barat sebanyak 16 unit yang siap melayani di setiap kecamatan.

Sejak 2016, truk-truk hijau ini sudah dipersiapkan untuk mendukung kegiatan bank sampah. Dahulu kegiatan bank sampah memiliki keterbatasan karena truk-truk sampah berwarna jingga hanya bertugas membawa sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang.

Baca juga: Anies ajak warga DKI pilah sampah
Baca juga: OASE Kabinet Indonesia Maju dukung Gerakan: Yuk Pilah Sampah


Kemudian muncul sebuah inisiatif bagaimana meminimalisasi biaya masyarakat yang ingin membawa atau menyerahkan sampah anorganik ke bank sampah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemudian menghadirkan truk khusus sampah anorganik untuk melayani masyarakat dan bersifat gratis. Dengan demikian masyarakat tinggal mengatur jadwal penyerahan sampah anorganik ke truk khusus ini.

Bahkan ada kejadian di Kecamatan Kembangan ketika sampah yang diangkut ke TPA Bantar Gebang sudah berkurang, sehingga truk jingga yang awalnya digunakan untuk mengangkut sampah ke TPA tersebut kemudian dicat warna hijau agar bisa secara khusus melayani pengangkutan sampah anorganik ke bank sampah induk.

Truk sampah anorganik hanya melayani sampah dari masyarakat ke bank sampah induk, tidak diperbolehkan melayani wilayah lintas kota Jakarta, dan tiap truk juga sudah memiliki zonasi penugasan di masing-masing kecamatan.
Tumpukan sampah anorganik yang dikumpulkan Bank Sampah Induk Satu Hati di Jakarta Barat, Rabu (27/7/2022). Truk sampah anorganik ditugaskan untuk melayani pengangkutan sampah langsung ke bank sampah induk. ANTARA/Aji Cakti/am.


Mengurangi sampah

Truk hijau turut berperan dalam pengurangan volume sampah anorganik di wilayah Jakarta Barat. Sampah yang diangkut berkisar 4-8 ton sampah anorganik dalam sehari sehingga sebulan bisa mengangkut sekitar 80 ton.

Ada faktor mengapa sampah anorganik ini bisa berkurang cukup drastis, yakni adanya kesadaran masyarakat yang menggunakan kantong belanja ramah lingkungan dan botol minuman tumbler.

Selain itu dengan adanya program bank sampah maka terdapat imbal balik ekonomi bagi masyarakat sehingga mereka antusias untuk mengumpulkan sampah anorganik di rumah masing-masing..

Baca juga: Sudin LH: 288 RW di Jakarta Selatan siap pilah sampah rumah tangga
Baca juga: "Pasukan orange" Kelurahan Guntur buat inovasi WMC untuk pilah sampah


Masifnya program pemilahan sampah anorganik di Jakarta Barat bermula dari permohonan bantuan Suku Dinas Lingkungan Hidup kepada Walikota Jakarta Barat sehingga Walikota kemudian mengeluarkan aturan semua sampah anorganik yang telah dipilah oleh warga maupun bank sampah unit harus dibawa ke bank sampah induk.

Dengan adanya regulasi tersebut, kegiatan pengangkutan sampah anorganik melalui truk sampah hijau ke bank sampah induk terus berjalan seperti tidak ada hentinya hingga petang hari.

Sampah anorganik yang diangkut truk hijau ke Bank Sampah Induk umumnya didominasi oleh sampah botol plastik. Sejumlah pembeli besar tertarik membeli sampah anorganik seperti botol plastik, kaleng dan kardus yang dikumpulkan bank sampah induk tersebut.
Sejumlah pegiat lingkungan membawa poster dan instalasi ular dari sampah plastik saset saat pawai bebas plastik di Kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (24/7/2022). Pawai yang diinisiasi sejumlah organisasi lingkungan itu merupakan salah satu bentuk kampanye menyadarkan masyarakat dan produsen kemasan saset agar tidak menggunakan plastik sekali pakai karena sulit diurai. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.


Kendati demikian masih terdapat tantangan yang dihadapi dalam pengoperasian truk sampah anorganik ini yakni kesadaran pemilahan sampah di permukiman agak kumuh dan padat belum sepenuhnya berjalan, sedangkan di kawasan perumahan para warganya sudah teredukasi mengenai pemilahan sampah.

Kendala lain adalah keterbatasan sumber daya manusia sehingga antusiasme warga dalam mengumpulkan sampah anorganik belum bisa optimal terlayani karena keterbatasan armada truk sampah anorganik.

Di samping itu wilayah Jakarta Barat yang sangat padat dan memiliki ruang gerak terbatas menyulitkan akses masuk truk. Hal ini kemudian diakali dengan pengoperasian gerobak bermotor sebagai pengumpan sampah ke truk angkut sampah anorganik.

Petugas mengecek kesiapan truk pengangkut khusus sampah anorganik di Bank Sampah Induk Satu Hati, Jakarta Barat, Rabu (27/7/2022). Kehadiran truk pengangkut sampah anorganik memiliki tujuan yakni memotivasi masyarakat Jakarta Barat untuk memilah sampah.ANTARA/Aji Cakti

Memotivasi

Kehadiran truk pengangkut sampah anorganik yang terus tanpa lelah beroperasi memiliki tujuan mulia yakni memotivasi masyarakat Jakarta Barat untuk memilah sampah dan mengurangi sampah di sumbernya.

Seorang sopir truk hijau, Ari yang telah bertugas sejak 2017 dan saat ini melayani wilayah Tambora mengaku senang melihat antusiasme warga saat melakukan penimbangan sampah.

Kehadiran truk sampah anorganik, kata dia, berperan memotivasi masyarakat untuk memilah sampah karena sampah yang dipilah memiliki nilai komersial.
Anggota komunitas Teman Pilah membuat kerajinan tangan berbahan bekas kemasan cat dan galon air di kawasan Jalan Lapangan Ros I, Tebet, Jakarta, Selasa (12/4/2022). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.


Ari mengakui masih ada beberapa warga yang belum tahu truk ini sehingga terkadang ada warga main asal lempar saja sampah ke bak truk tanpa dipilah dulu.

Baca juga: Warga Jakarta Barat diingatkan pentingnya pilah sampah rumah tangga

Seiring berjalannya waktu melalui sosialisasi yang gencar dilakukan, masyarakat akhirnya mulai mengerti dan teredukasi mengenai pentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik.

Hal ini juga tidak terlepas dari peran dan dukungan perangkat RT dan RW setempat yang terus memberikan edukasi mengenai pemilahan sampah kepada masyarakat.

Harapannya truk sampah anorganik ini dapat terus memotivasi warga untuk melakukan pemilahan sampah secara maksimal, mengurangi penggunaan sampah anorganik dan warga juga mendapatkan keuntungan ekonomis dari sampah yang diserahkan.

Baca juga: Pilah sampah dari rumah dukung pemenuhan bahan baku daur ulang
 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022