Jakarta (ANTARA) - Perkembangan pesat ekonomi digital memungkinkan semua orang untuk memulai usaha sendiri, menjual produk atau layanan ke semakin banyak pelanggan, serta meningkatkan bisnis mereka.

"Karena itu lah kami mendukung program JagoWAn Digital UKM oleh PJI (Prestasi Junior Indonesia) dan WhatsApp yang mengemban misi untuk membekali UKM dengan kemampuan digital melalui pemuda setempat," kata PJ Direktur Perdagangan Melalui Sistem dan Layanan Elektronik, Kementerian Perdagangan Iqbal Shofwan dalam siaran pers, Jumat.

WhatsApp dan PJI baru saja menyelenggarakan sharing session bersama seorang tamu spesial di Jayapura untuk 52 pemuda pemilik UKM di Papua dan sekitarnya.

Sharing session ini mengawali "Jualan di WhatsApp", sebuah kampanye nasional WhatsApp bersama dengan sejumlah mitra untuk mendukung ekonomi digital di Indonesia.

Baca juga: Platform digital, katalisator UMKM untuk go internasional

Melalui program JagoWAn Digital UKM, WhatsApp dan PJI melatih dan memperkenalkan para wirausahawan lokal terhadap ekonomi digital, sejalan sejalan dengan misi Indonesia pada G20, yaitu “Recover Together, Recover Stronger" yang berfokus pada revitalisasi ekonomi pascapandemi.

Program ini dimulai pada Juni lalu, dan pada Agustus nanti akan ada 300 pemuda dari 3 kota--Jayapura, Pangandaran, dan Blitar--yang sudah terlatih dalam bidang kewirausahaan dan pemasaran digital menjalani sistem train-the-trainer.

Para anak muda ini kemudian akan membuat program mereka masing-masing untuk melatih wirausahawan lainnya di daerah mereka. Pada akhir tahun nanti, diharapkan lebih dari 2.000 wirausahawan di tiga kota tersebut bisa menerima manfaat dari program ini.

Sesi berbagi dipandu oleh Reza Nurhilman, pendiri "Maicih" yang mengunjungi Jayapura dari kota kelahirannya di Bandung khusus untuk bertemu dan membagikan pengetahuannya dengan para wirausahawan muda Papua.

"Saya percaya UKM mempunyai kekuatan untuk bertumbuh lebih dari sekedar bisnis menengah. Inovasi, kerja keras, dan kolaborasi dengan komunitas adalah kunci untuk berkembang."

"Inilah mengapa saya merasa sangat bersemangat berada di Jayapura dan bertemu dengan anak-anak muda yang bermotivasi tinggi untuk membantu memberdayakan UKM di komunitas mereka menjadi bagian dari ekonomi digital," kata Reza.

Hadir bersama Reza adalah seorang koki lokal dan pegiat makanan lokal khas Papua, Charles Toto, yang menginspirasi UKM dan berbagi saran untuk mengembangkan usaha mereka ke luar wilayah.

Sebanyak 52 partisipan terpilih dari ratusan UKM di tanah Papua. Beberapa dari mereka sudah menjalankan bisnis yang memperjuangkan seni dan produk lokal, seperti Reymay.art, Tungku Cokelat, dan Highland Roastery.

"Kami berterima kasih kepada para anak muda yang berpartisipasi pada program ini. Kami mengapresiasi semangat mereka dalam berbagi ilmu mengenai digitalisasi UKM dan semangatnya untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi lokal. Kami percaya mereka akan membawa perubahan nyata bagi hidup orang sekitar," ucap Robert Gardine, PJ Direktur Eksekutif & Co-Founder PJI.

Sementara Esther Samboh, Public Policy Manager WhatsApp Indonesia menyampaikan harapannya untuk program ini ke depannya. "Kami merasa terpacu dengan apa yang dilakukan oleh para pemuda di Jayapura. Setelah mereka menyelesaikan pelatihan mereka, mereka akan melatih orang lain yang ada di daerah tersebut, menciptakan efek berkali-kali lipat."

Baca juga: Kemenkop UKM dorong pengembangan ekonomi syariah lewat digitalisasi

Baca juga: Kebijakan "trade area" UMKM bisa maksimalkan potensi digital nasional

Baca juga: UMKM online dinilai mampu bertahan selama pandemi

Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2022