Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia menilai saat ini pemerintah sudah menyiapkan mekanisme yang lebih baik dalam mendorong masuknya investasi, terutama dalam pembangunan infrastruktur. "Dari hasil Euromoney di Bali, responnya justru sangat positif, dan saat ini juga sudah disiapkan mekanismenya yang lebih baik," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Andrew Steer, di sela workshop penguatan pasar dana pensiun dan asuransi di Indonesia, di Jakarta, Selasa. Andrew menyatakan hal itu menanggapi tindak lanjut dari 'Infrastructure summit I' awal 2005 yang dirasakan tidak banyak kemajuan bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ia mencontohkan untuk investasi di infrastruktur jalan tol, pemerintah harus sudah memperjelas status tanah yang akan digunakan untuk proyek jalan tol itu. "Pemerintah juga harus menyediakan jaminan bagi industri keuangan, terutama jika ingin membangun pipa gas. Investor pasti juga ingin mendapat kepastian bahwa proyek itu dapat berjalan sesuai dengan kontrak," katanya. Ia menyebutkan pemerintah Indonesia saat ini memberikan dukungan yang besar, antara lain dengan menetapkan agenda-agenda kebijakan, seperti yang disampaikan Kantor Menko Perekonomian dan Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur (KKPPI). Ketika ditanya pendapatnya mengenai penandatanganan kontrak Blok Cepu, Andrew mengemukakan kesepakatan tersebut sangat membesarkan hati karena di lokasi itu terdapat deposit yang cukup besar. "Kami sangat senang dengan kesepakatan itu," katanya. Ketika ditanya kasus PT Freeport Indonesia di mana sekelompok masyarakat menuntut agar ditutup, Andrew tidak bersedia memberikan komentar. "Saya tidak ada komentar untuk soal itu," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006