Jakarta (ANTARA News) - Senior Country Officer JP Morgan di Indonesia, Gita Wirjawan, menilai selesainya permasalahan Blok Cepu memiliki banyak nilai positif di mata komunitas internasional dan kemungkinan besar bisa membawa arus modal untuk investasi dengan skala dan kecepatan yang lebih tinggi di Indonesia. "Selesainya permasalahan Blok Cepu memiliki nilai positif lebih besar daripada negatifnya. Meski pemerintah sudah dikomentari oleh berbagai pihak, tetapi hal itu bisa menciptakan pekerjaan dalam skala yang lebih besar," katanya usai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla, di Jakarta, Selasa. Menurut dia, JP Morgan menggarisbawahi persoalan Blok Cepu sebagai sesuatu yang positif. Ke depan diperlukan contoh komunikasi seperti itu, dimana ada even perekonomian yang bisa dipakai sebagai pegangan oleh masyarakat internasional untuk memberikan keyakinan berinvestasi di Indonesia. Ia juga menyebut perkembangan perekonomian Indonesia yang lebih baik, seperti tingkat indeks pasar modal yang sudah berada di level paling tinggi serta nilai tukar rupiah yang saat ini berada pada titik yang paling baik selama satu setengah tahun terakhir. Menurut dia, pertemuannya dengan Wapres Jusuf Kalla tidak membicarakan hal-hal yang spesifik, Wapres, katanya, hanya memberikan pemaparan mengenai iklim investasi yang ada, kebijakan yang sudah diambil, dan akan diambil pemerintah. "Menurut kacamata kita semua itu sangat kondusif untuk bisa membawa arus modal ke Indonesia," kata Gita yang didampingi oleh R. Parks, Chairman JP Mrogan untuk Asia Pasifik dan Ketua Riset JP Morgan di Indonesia, Rizal B. Prasetyo. Ketika ditanya apa saran JP Morgan untuk peningkatan investasi di Indonesia, ia mengatakan sebaiknya ditekankan pada kemudahan dan kesederhanaan dalam penyampaian maupun implementasi kebijakan perekonomian di Indonesia. "Ini sebenarnya sudah kelihatan di mata investor, kalau ini bisa ditindaklanjuti ke depan akan memberikan kontribusi yang lebih tinggi lagi," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006