Jakarta (ANTARA) - Produk Domestik Bruto (PDB) Daerah Otonom Tibet di China barat daya tumbuh 4,8 persen secara tahunan (yoy) pada paruh pertama 2022, seperti diumumkan pemerintah daerah tersebut dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu (30/7).

PDB Tibet tercatat mencapai 97,3 miliar yuan (1 yuan = Rp2.208) dari Januari hingga Juni 2022.

Selama periode itu, pendapatan siap dibelanjakan (disposable incomes) per kapita untuk warga perkotaan dan pedesaan di Tibet masing-masing naik 8 persen dan 11,1 persen, yang menempati peringkat teratas di China. Nilai tambah perusahaan-perusahaan besar yang ditunjuk di daerah itu meningkat 16,9 persen (yoy).

Biro statistik daerah tersebut menyampaikan bahwa berbagai faktor telah memengaruhi pertumbuhan konsumsi di Tibet. Pada paruh pertama 2022, total penjualan retail barang-barang konsumen di Tibet naik 1,5 persen (yoy), 2,2 poin persentase lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, dan menduduki peringkat kelima di China.

Pada paruh pertama 2022, Tibet menerima kedatangan hampir 17,2 juta wisatawan dan membukukan total pendapatan dari sektor pariwisata sebesar 17,7 miliar yuan. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2022