Negara, Jembrana (ANTARA) - Program STOP (Stopping Tap on Ocean Plastics) yang berjalan sejak Januari 2021 telah mampu mengurangi volume sampah di Kabupaten Jembrana, Bali, yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

"Pembuangan sampah ke TPA di Dusun Peh, Desa Kaliakah berkurang hingga 34 persen. Dengan program STOP, sampah dari masyarakat dikelola di tempat pembuangan sampah terpadu sehingga mengurangi beban TPA," kata Ketua Program STOP I Made Yudiarsana, saat audiensi dengan Bupati Jembrana I Nengah Tamba, di Negara, Kabupaten Jembrana, Senin.

Ia mengatakan, rata-rata sampah yang masuk dan dikelola di TPST saat ini mencapai 12 ton setiap hari dan jumlah tersebut masih bisa ditingkatkan, karena kapasitas TPST masih memungkinkan untuk hal tersebut.

Untuk memperkuat program ini, katanya, pihaknya melakukan kampanye serta sosialisasi pengelolaan sampah hingga ke desa dan kelurahan.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana Dewa Gede Ary Chandra Wisnawa mengatakan, semakin banyak sampah yang bisa diolah di TPST, maka akan semakin ringan beban TPA Peh yang saat ini sudah menggunung tumpukan sampahnya.

Baca juga: Pemkab Jembrana akan buka bank sampah setiap dusun
Baca juga: Desa Baluk-Jembrana berjibaku menaklukkan sampah

Ia mengaku, pihaknya terus memantau volume sampah yang dikirim ke TPA Peh dan menemukan jumlahnya semakin berkurang.

"Penurunan volume itu bisa dilihat dari jumlah truk yang mengangkut sampah, termasuk keluhan dari pemulung di TPA Peh yang mengaku pendapatan mereka berkurang karena sampah yang datang semakin sedikit," katanya.

Khusus untuk pemulung tersebut, ia mengatakan, mereka akan dipersiapkan sebagai tenaga pemilah sampah di TPST sehingga penghasilan mereka tidak terganggu.

Baca juga: Sampah jadi masalah sungai di Jembrana
Baca juga: Sampah Jembrana sampai tujuh ton setiap hari

Dalam audiensi itu, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, pihaknya akan terus mengawal dan mengawasi program pengolahan sampah ini, dengan harapan semakin sedikit sampah yang dikirim ke TPA Peh.

"Berbagai program terkait pengelolaan sampah kita laksanakan, salah satunya lewat lomba Pesona Keren Tidak Ada Sampah, yang diikuti seluruh desa dan kelurahan," katanya.

Selain unsur pemerintah, ia mengatakan, program ini juga mengajak desa adat beserta tokoh-tokohnya, pemuka agama termasuk sekolah-sekolah.

Baca juga: Anggota DPD puji semangat anak muda Bali aktif tangani sampah

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Gembong Ismadi
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022