Beograd (ANTARA) - Ukraina mengekspor 3 juta ton produk pertanian pada Juli, melewati pelabuhan lautnya, yang sebagian besar telah diblokir oleh Rusia.

Hal itu dikatakan oleh Klub Asosiasi Bisnis Agraria Ukraina (UCAB) pada Senin.

Dalam sebuah pernyataan di Facebook, asosiasi tersebut mengatakan ekspor pertanian bulan lalu tumbuh sebesar 12 persen sejak Juni, sementara ekspor biji-bijian naik 21 persen menjadi 1,7 juta ton.

UCAB mengatakan bahwa saat ini ekspor dari pelabuhan Laut Hitam Chornomorsk, Odesa dan Pivdennyi telah dapat dilakukan berdasarkan perjanjian jalur aman antara Ukraina dan Rusia, yang ditengahi oleh Turki dan PBB.

Baca juga: Rusia dan Ukraina sepakat buka kembali ekspor biji-bijian

Meski demikian, pelabuhan lainnya tetap di bawah blokade Rusia.

"Hanya jika  ketiga pelabuhan laut ini berfungsi sepenuhnya dan pemuatan penuh rute alternatif, kami dapat berharap untuk mengekspor  sebanyak sebelum dimulainya... invasi Rusia," kata UCAB.

Sebelum invasi pada 24 Februari, Ukraina mengekspor hingga 6 juta ton biji-bijian setiap bulan, tambahnya.

Pada Senin, berdasarkan ketentuan perjanjian lintas aman, kapal pertama yang membawa gandum Ukraina untuk pasar luar negeri meninggalkan pelabuhan Odesa.

Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan krisis pangan dan energi di seluruh dunia, dan PBB telah memperingatkan risiko kelaparan yang berlipat ganda pada tahun ini.

Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari ekspor gandum global sebelum invasi dan sanksi yang menyusul kemudian.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kapal pertama pengangkut biji-bijian tinggalkan pelabuhan Ukraina
Baca juga: Zelenskyy: Ukraina punya biji-bijian senilai Rp149,8 T untuk dijual

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2022