Jakarta (ANTARA News) - Departemen Keuangan akan melakukan efisiensi pada sisi pembelanjaan agar bisa menambah subsidi bagi PLN tanpa memperbesar defisit anggaran. "Kalau kita tidak ingin menambah defisit anggaran, maka kita harus melakukan efisiensi belanja," kata Menkeu, Sri Mulyani Indrawati di gedung Bappenas Jakarta, Selasa. Dia mengatakan hal itu berarti Depkeu akan memotong anggaran belanja yang akan dan sedang digunakan, namun bukan prioritas. "Kita akan teliti lagi. Sekarang yang dilakukan Bappenas dan Depkeu adalah melakukan exercise kalau defisit bisa dipertahankan atau tidak meningkat terlalu besar," katanya. Dia menambahkan pihaknya tetap akan memprioritaskan pada proyek yang berkaitan dengan tujuan ekonomi 2006 seperti pembangunan kesempatan kerja, pengurangan kemiskinan dan peningkatan kualitas SDM. "Kalau itu sudah dilakukan, tetapi uangnya masih kurang atau tidak cukup, baru kita akan bicara tentang defisit menjadi lebih besar. Itu pun tentunya harus ke panitia anggaran dulu," katanya. Sedangkan Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta mengatakan pihaknya akan melakukan optimalisasi anggaran 2006. "Saya sedang melakukan optimalisasi anggaran 2006 mungkin ada beberapa hal yang bisa dikurangi sehingga bisa terakumulasi untuk penambahan subsidi BM untuk PLN," katanya. Untuk perubahan APBN pada sekitar Juli nanti, dia mengatakan perubahannya bukan bertambah, tapi malah berkurang. "Perubahan APBN itu sendiri sekarang bukan APBN tambah, tetapi APBN kurang. Kita akan menghindari agar defisit tidak naik," katanya Saat ditanya apakah pembatalan kenaikan TDL hanya dilakukan untuk tahun ini, dia mengatakan pihaknya menyadari akan kebutuhan subsidi yang besar pada masa mendatang sehingga Bappenas terus mendorongkan dilakukannya diversifikasi bahan baku seperti penggunaan gas atau batubara. Dia juga mengatakan pihaknya tengah melakukan kajian untuk mengajukan regulasi yang memungkinkan pihak swasta untuk bisa menyediakan listrik, selain PLN.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006