Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup melemah dipicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap ancaman resesi global.

Rupiah ditutup melemah 16 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.889 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.8373 per dolar AS.

"Hari ini rupiah tertekan oleh sentimen risk off di pasar. Data inflasi minggu lalu juga masih melanjutkan tekanan pada rupiah," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Risk off adalah kondisi di mana investor lebih cenderung untuk menghindari risiko. Sebaliknya, risk on adalah kondisi di mana pelaku pasar memilih untuk mengambil risiko.

Menurut Lukman, kekhawatiran akan resesi kembali muncul dengan imbal hasil atau yield obligasi AS turun ke level terendah dalam empat bulan.

"Namun, pelaku pasar domestik masih menantikan data PDB Indonesia yang akan dirilis Jumat depan dan diperkirakan akan bertahan di atas 5 persen. Hal ini sedikit meredakan tekanan pada rupiah," ujar Lukman.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada kuartal I 2022 tumbuh tinggi 5,01 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) karena pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat.

Pada kuartal IV 2021, perekonomian Indonesia juga berhasil tumbuh 5,02 persen (yoy) setelah pada kuartal III sangat tertekan akibat merebaknya pandemi COVID-19 varian Delta yang hingga menyebabkan gelombang kedua.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.870 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.863 per dolar AS hingga Rp14.955 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa melemah ke posisi Rp14.888 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.874 per dolar AS.


Baca juga: Dolar AS merosot ke terendah 2 bulan, seiring pemulihan yen berlanjut
Baca juga: Yen bersiap untuk kenaikan terbesar dalam lebih dari dua tahun
Baca juga: Yuan terdongkrak lima basis poin menjadi 6,7462 terhadap dolar AS

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2022