Jakarta (ANTARA) - Daerah Otonom Tibet di China barat daya telah mencapai pertumbuhan ekonomi dan stabilitas yang kuat selama satu dekade terakhir, menurut konferensi pers di Lhasa, ibu kota daerah otonom tersebut, pada Selasa (2/8).

Produk Domestik Bruto (PDB) Tibet melonjak dari 71 miliar yuan (1 yuan = Rp2.202) pada 2012 menjadi 208 miliar yuan pada 2021, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan mencapai 9,5 persen, kata Wang Junzheng, ketua Partai di daerah tersebut.

Wang menyebutkan perkembangan pesat di tujuh industri di daerah itu, termasuk energi bersih, industri teknologi tinggi dan digital, serta budaya dan pariwisata.

Sekitar 628.000 rumah tangga yang terdaftar hidup di bawah garis kemiskinan di daerah itu telah diangkat dari kemiskinan selama periode tersebut, sedangkan pendapatan siap dibelanjakan (disposable income) per kapita petani dan penggembala setempat meningkat hampir dua kali lipat selama satu dekade terakhir.

Wang juga memuji pencapaian daerah itu dalam mempromosikan persatuan etnis, melindungi lingkungan ekologi yang sangat luar biasa, serta meningkatkan kondisi desa-desa di perbatasan. 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2022