Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antar-bank Jakarta, Rabu sore pukul 15.30 WIB berada pada 9.085/9.095 per dolar AS, naik 130 poin dari posisi penutupan Selasa 9.115/9.130 per dolar AS. "Kenaikan rupiah yang menembus level 9.100 per dolar AS sudah diperkirakan sebelumnya, setelah sejumlah investor asing seperti Malaysia, Singapura dan Jepang masuk ke pasar domestik," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega, Kostaman Thayib di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, minat beli terhadap rupiah relatif besar setelah muncul laporan bahwa PT Titan Chemical Bhd dari Malaysia telah melakukan transaksi akuisisi 100 persen saham Petrokimia Nusantara Interindo. Dengan transaksi akuisisi senilai Rp741 miliar (78 juta dolar AS), maka Titan Chemical akan meningkatkan produksi menjadi 1.395 kilo ton per tahun, dan prospek pasar masih cukup besar, katanya. Menurut dia, sejumlah investor Jepang juga telah menyatakan kesiapannya untuk menginvestasikan dana di Indonesia, karena Indonesia tetap merupakan pasar potensial bagi dan merupakan basis untuk ekspor produk mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mulai dilirik kembali untuk lahan investasi asing yang mendorong rupiah terus menguat hingga berada dibawah level 9.000 per dolar AS, katanya. Pelaku pasar Kostaman lebih lanjut mengatakan, adanya sentimen pasar eksternal mengenai rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS pada pekan depan, sejumlah investor asing memburu dolar AS di pasar global. Pasar domestik saat ini didominasi aksi beli rupiah, sehingga aktifitas pasar makin memicu mata uang lokal itu naik tajam, katanya. Rencana kenaikan suku bunga The Fed pada pekan depan, semula menghambat kenaikan rupiah yang sempat mencapai 9.108 per dolar AS kembali ke level 9.115 per dolar AS. Namun dengan makin gencarnya investasi asing ke Indonesia, memicu rupiah menguat hingga melewati 9.100 per dolar AS, katanya. Untuk itulah, ia berharap pemerintah terus berbenah diri agar investor asing merasa nyaman dan aman berusaha di dalam negeri, karena kondisi pasarnya yang kondusif. "Kami optimis rupiah akan terus menguat hingga menembus level 9.000 per dolar AS, jauh di atas yang sudah ditetapkan pemerintah," katanya. Rupiah ia lebih lanjut mengatakan, mendapatkan momentum menguat lebih besar lagi juga didukung oleh besarnya arus dana yang masuk ke pasar saham. Meski dolar AS terhadap yen dan euro menguat, namun tidak berpengaruh negatif terhadap rupiah, bahkan mata uang lokal itu terus menguat hingga di atas 125 poin, katanya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006