Jakarta (ANTARA News) - Aksi ambil untung (profit taking) yang terjadi di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sejak Selasa, pada perdagangan Rabu kian deras sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah. IHSG ditutup turun tajam 24,81 poin atau 1,87 persen menjadi 1.302,328, sementara volume transaksi tercatat 2,095 miliar saham senilai Rp2,422 triliun. Seorang analis dari sebuah perusahaan sekuritas di Jakarta menyebutkan, sentimen negatif dari bursa regional telah memicu profit taking di bursa Jakarta semakin deras sehingga indeks terkoreksi cukup tajam. "Secara teknikal, IHSG memang sudah menguat sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir sehingga wajar jika terjadi profit taking. Namun, hari ini ambil untung semakin deras karena pengaruh pasar regional," katanya. Secara fundamental, menurut dia, pasar dalam negeri relatif bagus terbukti rupiah kembali menguat ke kisaran 9.100 pada hari ini. Hingga perdagangan berakhir, 99 saham ditutup melemah, 29 saham naik, dan 62 saham harganya stabil. Tekanan ambil untung membuat Astra Internasional (ASII) turun Rp500 menjadi Rp10.800, Internasional Nickel (INCO) terkoreksi Rp300 ke posisi Rp17.800, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp250 menjadi Rp10.100, Gudang Garam (GGRM) terkoreksi Rp200 ke level Rp10.200 dan Indocement (INTP) turun Rp200 ke Rp4.325.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006