Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-77 RI yang bertemakan "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat" harus dimaknai dengan penguatan ketangguhan dan adaptasi perekonomian nasional.

"Pulih lebih cepat harus dimaknai bahwa semangat mendorong produktivitas sektor produksi nasional harus mampu memperkuat resilience (ketangguhan) dan adaptasi perekonomian nasional terhadap potensi krisis ekonomi global," kata Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN Agus Eko Nugroho saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ia menuturkan produktivitas sektor-sektor produksi nasional harus semakin ditingkatkan dengan memanfaatkan hasil riset, teknologi dan inovasi untuk beradaptasi dan bangkit dari hantaman pandemi COVID-19.

Pemanfaatan berbagai teknologi terkini, termasuk kecerdasan artifisial, big data, dan internet of things, dapat semakin diadopsi dan ditingkatkan di berbagai sektor untuk memajukan perekonomian dan memperkuat ketangguhan kesehatan bangsa.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko: HUT Ke-77 RI momentum untuk kejar ketertinggalan

Agus mengatakan dengan pola kerja yang sinergi lintas pihak dan lintas kementerian/lembaga akan memperkuat proses kebangkitan lebih kuat pascapandemi COVID-19 bagi Indonesia.

"Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat" harus dimaknai sebagai pemantik semangat gotong royong seluruh elemen bangsa untuk pulih dan bangkit pascapandemi COVID-19.

Kolaborasi berbagai pihak termasuk pemerintah, akademisi, periset, swasta, dan komunitas, ucap dia, juga merefleksikan semangat gotong royong di antara anak-anak bangsa.

Sebelumnya, pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan berbagai krisis yang menimpa dunia harusnya menjadi pemacu bagi Indonesia untuk bangkit lebih kuat pada tahun-tahun mendatang.

"Kondisi itu membuat kita semangat untuk memperbaiki dan menata diri untuk menghadapi masa depan yang lebih baik," ujar dia saat dihubungi oleh ANTARA di Jakarta, Selasa (2/8).

Ia mengatakan Indonesia harus berperan secara proaktif dan bebas aktif untuk mengatasi permasalahan sektor pangan dan energi di tingkat global.

Sebagai bangsa yang dinamis, kata dia, Indonesia harus tegas dan lugas dalam menghadapi berbagai tantangan global.

Baca juga: Jejak nilai gotong royong dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI
Baca juga: Ketua LVRI Bukittinggi: Kami jangan diabaikan
Baca juga: Menumbuhkan rasa nasionalisme generasi muda Papua

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2022