Jakarta (ANTARA) - PT PP (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi, dalam upaya mendukung kesetaraan masyarakat Indonesia memberi kesempatan kepada penyandang difabel atau disabilitas untuk menjadi bergabung dan menjadi karyawan di perusahaan milik negara tersebut.

“Sama seperti yang lainnya, seorang difabel atau disabilitas seharusnya memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan karirnya dan berkarya untuk Indonesia," kata Direktur Utama PT PP (Persero) Novel Asyad dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Perseroan telah menerima empat karyawan difabel yang siap berkarya untuk mengembangkan perusahaan dan berkomitmen untuk memberikan kesempatan kerja dan kesetaraan yang sama kepada setiap masyarakat Indonesia.

Komitmen perusahaan tersebut dituangkan langsung dengan membuka program rekrutmen untuk calon karyawan penyandang disabilitas. Perseroan juga telah mempersiapkan sarana dan prasarana yang memadai dan ramah untuk para karyawan disabilitas di sekitar lingkungan kerja.

Para karyawan disabilitas, kata Novel, berhak ikut berpartisipasi dan berperan serta untuk mencapai kemandirian sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonominya. Oleh karena itu, PT PP turut mendukung dan memberikan kesempatan yang sama bagi para penyandang disabilitas.

Memperkerjakan karyawan disabilitas mampu memberikan nilai tambah terhadap reputasi perusahaan dimana sebagai entitas yang berkomitmen dalam mewujudkan dunia kerja inklusif dan penghormatan asas kesetaraan.

“Dengan memperkerjakan karyawan difabel tentunya akan meningkatkan keberagaman budaya perusahaan dimana mereka dapat membentuk perspektif yang baik," kata Direktur Strategi Korporasi & HCM PT PP Linda Gustina.

Selain itu, tambahnya, diharapkan dengan keberagaman budaya tersebut para karyawan difabel dapat turut berpartisipasi dalam meningkatkan inovasi dan kinerja perusahaan.

Baca juga: PT PP nilai keberadaan Bandara Komodo beri dampak positif di NTT
Baca juga: PT PP berdayakan UMKM di Rest Area KM 260
Baca juga: PTPP semester pertama 2022 catat kontrak baru Rp10,93 triliun

 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2022