Brussels (ANTARA News) - Ketika flu burung membinasakan sebagian besar kawanan ternak unggas di seluruh dunia, kekhawatiran muncul bahwa akan ada kelangkaan bulu untuk membuat kock badminton kualitas tinggi, kata para wakil dari Yonex Co. Jepang. "Butuh 16 bulu, sama dengan seekor angsa, untuk membuat sebuah kock bulu," kata Herman Moens dari Distrisport, yang mengimpor produk Yonex untuk Belgia, Belanda dan Luxemburg. Yonex adalah unggulan dunia untuk peralatan golf, tenis dan bulutangkis. Yonex melayani 50 persen pasar di Belanda dan 80 persen di Belgia. "Di Jepang, misalnya, 10 juta orang bermain badminton. Per tahun mungkin diperlukan 12 kock per orang," Moens mengatakan. Sejak mulainya krisis flu burung terakhir, industri badminton kekurangan bulu untuk membuat kock. "Jika krisis tidak berhenti, masalahnya hanya akan semakin membesar," kata Moens. "Saya telah memperingatkan satu setengah tahun lalu bahwa evolusi penggunaan sejenis kock akan tiba, namun sedikit orang mau mendengar, sayangnya." Badminton dapat dimainkan dengan kock yang terbuat dari bulu atau nylon. Perbedaannya seperti menggunakan plastik atau bola bulu dalam sepakbola. "Tentu saja anda dapat bermain dengan bola plastik, tetapi semakin baik anda mendapatkan, semakin banyak anda ingin bermain hanya dengan material terbaik yang tersedia," ia menjelaskan.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006