Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menargetkan rasio elektrifikasi mencapai 100 persen pada 2022 atau tak ada lagi desa yang tak teraliri listrik.

Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Jumat, mengatakan, saat ini masih terdapat 33 desa yang belum dialiri listrik sehingga Pemprov Sumsel meminta PLN untuk mengupayakannya.

“Desa-desa ini umumnya berada di kawasan hutan,” kata Herman Deru.

Ia mengatakan pemprov mengharapkan dukungan dari berbagai pihak mengingat daerah ini merupakan lumbung energi yang menyuplai listrik ke provinsi lain.

Pemprov Sumsel memiliki tanggung jawab moral untuk menyediakan energi listrik bagi seluruh masyarakat hingga ke warga di kawasan pelosok.

Keandalan listrik Sumsel sudah terbilang mumpuni dengan rasio elektrifikasi pada 2021 sebesar 99,37 persen serta produksi listrik selama 2021 sebesar 8.005.119,68 MW.

Sedangkan kebutuhan dan konsumsi listrik Sumsel hanya setengah dari kapasitas pembangkit.

“Saya minta sinerginya dari PLN karena Sumsel ini menargetkan masuk tiga besar untuk produksi beras tingkat nasional,” kata dia.

Selain itu, kehadiran listrik ini sangat dibutuhkan demi peningkatan taraf hidup masyarakat sehingga PLN diharapkan dapat mewujudkan setiap desa di Sumsel itu teraliri listrik.

Pemprov Sumsel mengharapkan keseriusan PLN dalam menyediakan pasokan listrik ke masyarakat, terutama ke sentra-sentra produksi pertanian dan perikanan.

Sumsel menargetkan produksi 2,9 juta gabah kering giling (GKG) hingga akhir 2022.

Baca juga: Sumsel berpotensi untuk pengembangan EBT panas bumi

Baca juga: Progres PLTU Sumsel 8 capai 84 persen

Baca juga: Memanen berkah dari program listrik masuk sawah



 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2022