Yaounde (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 127 orang tewas tenggelam setelah sebuah kapal kayu yang sedang melakukan perjalanan dari Nigeria menuju Gabon tenggelam di lepas pantai pelabuhan Altantik Kribi, Kamerun, kata seorang pejabat setempat dan petugas bantuan, Kamis (23/3). Kapal yang pecah di perairan deras itu ditemukan oleh seorang nelayan yang memberi tahu teman-temannya dan orang-orang yang tinggal di kawasan pedesaan pesisir yang segera datang ke lokasi kejadian untuk menemukan mayat yang mengapung di perairan dan korban yang selamat. "Pada saat kami memanggil aparat keamanan dan mencapai daerah itu, sekelompok nelayan dan penduduk desa sudah bergerak dan berusaha menyelamatkan penumpang," kata Gregoire Mvodo, seorang pejabat daerah senior di Kribi. "Sayangnya hampir semua penumpang tewas. Berkat para nelayan yang tak kenal lelah dan bekerja sangat keras, kami berhasil menyelamatkan 23 penumpang saja," katanya. Kapal itu sedang melakukan perjalanan dari pelabuhan Oron, Nigeria, menuju pelabuhan Gentil di Gabon dengan membawa penumpang yang berkebangsaan Nigeria, Burkina Faso, Benin, Mali dan Niger yang akan mencari pekerjaan di Gabon. Koordinator Palang Merah lokal di kawasan sekitar Kribi, Francois Mahouwa, mengatakan, kapal itu secara resmi membawa 150 penumpang namun sejumlah korban yang selamat mengatakan bahwa jumlah penumpang kenyataannya dua kali lipat dari angka tersebut. "Orang-orang Nigeria mengatakan, ada 150 orang di kapal tersebut namun orang-orang Burkina Faso, Benin dan mereka yang berasal dari Niger mengatakan bahwa jumlah penumpang hampir 300," kata Mahouwa kepada Reuters melalui telefon. Banyak kapal dagang dan penumpang yang melewati kawasan lepas pantai Afrika Barat tidak terawat dan penuh sesak, dan jumlah pasti penumpang sulit diketahui. Dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi sejumlah kecelakaan kapal di kawasan Teluk Guinea, dimana penumpang seringkali naik kapal yang penuh sesak yang kurang peralatan komunikasi, khususnya di rute dari Nigeria yang digunakan oleh mereka yang akan bekerja di Gabon. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006