Jakarta (ANTARA) - Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu, mengatakan The Future of Work and Education Task Force (FOWE TF) merumuskan tiga rekomendasi kebijakan untuk dibawa dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

"Rekomendasi mengenai pendidikan dan dunia kerja ini diharapkan bisa diimplementasikan oleh seluruh negara di dunia dalam rangka menjawab tantangan di masa yang akan datang," ujar Shinta.

Ia menyebutkan rekomendasi pertama adalah penciptaan pekerjaan berkelanjutan yang mendorong penciptaan lapangan kerja pasca pandemi dan selaras dengan sektor pekerjaan yang akan ada di masa depan.

Kemudian, rekomendasi kedua yakni pendidikan dan keterampilan yang sesuai dengan produktivitas dunia kerja. Skema ini untuk mengatasi kesenjangan keterampilan sumber daya manusia (SDM) dengan situasi dunia kerja serta mendorong pembelajaran seumur hidup agar kita terus meningkatkan kualitas hidup.

Baca juga: B20 F&T TF rekomendasikan kebijakan pembangunan infrastruktur

Rekomendasi yang ketiga adalah keterlibatan dan penyertaan. Langkah ini ingin memastikan semua masyarakat terlibat dalam upaya pemulihan dan pertumbuhan secara bersama, tanpa ada diskriminasi usai pandemi, termasuk dalam pentingnya mencari titik temu antara kurikulum instansi pendidikan dengan
kebutuhan dunia industri di masa depan.

Shinta menuturkan pembahasan mengenai langkah apa yang harus dilakukan untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dalam hal pendidikan adalah kunci pekerjaan di masa depan.

Menurut dia, perlu format pendidikan yang menghasilkan keterampilan praktis bagi masyarakat dan membuatnya tumbuh di tengah dinamika industri saat ini.

"Untuk merespons kebutuhan dunia kerja saat ini dan ke depan, kurikulum pendidikan berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM), khususnya untuk vokasi harus didorong. Ini sejalan dengan situasi dan kebutuhan SDM untuk industri di masa depan,” tuturnya.

Ia pun menambahkan, perubahan lanskap bisnis yang cepat bisa membawa ancaman bagi dunia pendidikan berupa besarnya kesenjangan keahlian antara kebutuhan industri dan pendidikan, sehingga diharapkan nantinya asosiasi atau industri dapat dilibatkan secara penuh untuk merumuskan kurikulum pendidikan.

Baca juga: MenkopUKM: FGD B20 di Bali jadi peluang kerjasama UMKM

Adapun FOWE TF akan menyelenggarakan kegiatan sampingan B20 Indonesia berupa seminar secara hybrid terkait dengan pendidikan dan peluang kerja di masa depan di Hotel Ambarukmo, Yogyakarta, Senin (15/8).

Acara sampingan ini selaras dengan tujuan Presidensi B20 Indonesia yang ingin meningkatkan kesadaran pentingnya pekerjaan dan pendidikan dalam mendorong pemulihan, pertumbuhan, dan transformasi ekonomi di masa depan.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2022