Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mengemukakan, situasi keamanan di Papua relatif terkendali pascainsiden di distrik Abepura Jayapura pekan silam yang menewaskan tiga anggota Polri dan satu anggota TNI. "Hingga kini belum ada hal yang mendesak yang mengharuskan TNI menggelar pasukan lebih besar di Papua," katanya, usai Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Polhukam, di Jakarta, Jumat. Djoko menyatakan, TNI siap membantu penanganan keamanan di Papua jika terjadi gejolak di daerah itu. "Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) siap diberangkatkan ke sana jika terjadi gejolak," katanya. Panglima TNI menambahkan, jumlah pasukan TNI di Papua saat ini sudah memadai untuk mengamankan wilayah tersebut. Pasukan TNI yang berada di Papua terdiri atas pasukan organik Kodam Trikora dan BKO terutama yang bertugas di perbatasan dan areal PT Freport, katanya. "TNI tidak pernah mengejar-ngejar atau mengintimidasi mereka. Saya jamin itu," ujarnya menegaskan, dan menambahkan, jika masyarakat dan elemen lainnya tidak melakukan tindakan kriminal, maka tidak perlu merasa takut. Jadi, tidak benar TNI telah melakukan kekerasan ataupun tindakan lainnya seperti penembakan di Papua, katanya menambahkan. Yang jelas, kata Djoko, TNI mempertahankan kedaulatan dan integritas NKRI dari berbagai ancaman termasuk upaya-upaya intimidasi yang dilakukan pihak asing.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006