Jakarta (ANTARA News) - Lima Pengurus Daerah PSSI --Riau, Jawa Timur, Papua, Yogyakarta dan Jawa Barat-- di Jakarta, Jumat, menuntut pengurus harian PSSI agar segera menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) menyusul berbagai perkembangan buruk yang terjadi belakangan ini di tubuh organisasi pengelola olahraga sepakbola Indonesia tersebut. Pengurus lima Pengda tersebut berpendapat berbagai insiden memalukan yang terjadi belakangan ini, seperti gagalnya Persipura Jayapura dan Arema Malang ke Liga Champions AFC, berbagai masalah dalam pelaksanaan liga serta keluarnya berbagai keputusan kontroversial, menunjukkan PSSI tidak lagi konsisten menjalankan hasil Rapat Paripurna Nasional (Raparnas) yang diselenggarakan 26-28 November 2005 di Yogyakarta. Selain itu, mereka juga menekankan tentang ditolaknya permohonan kasasi Ketua Umum PSSI Nurdin Halid oleh Mahkamah Agung sebagai faktor utama yang membuat pengurus harian PSSI yang kini dipimpin Agusman Effendy harus segera menyelenggarakan Munaslub. MA menolak kasasi Nurdin terhadap keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta yang menjatuhkan hukuman penjara 2,5 tahun berkaitan kasus beras impor di Jakarta Utara. "Saat Raparnas lalu, dijanjikan bahwa apabila keputusan berkekuatan hukum tetap terhadap kasus Nurdin Halid telah dikeluarkan MA maka pengurus harian segera menyelenggarakan Munaslub guna mengganti pengurus, termasuk penggantian Ketua Umum. Kami menagih janji itu," kata Ketua Pengda Riau, yang juga Koordinator Wilayah (Korwil) I-Sumatera, Mafirion. Selain penggantian pengurus, ia juga menyatakan mereka menginginkan agar pedoman dasar PSSI diubah dengan mengacu kepada peraturan Asosiasi Federasi Sepakbola Internasional (FIFA). Perubahan besar-besaran itu perlu dilakukan demi menyelamatkan sepakbola Indonesia yang hingga kini, menurut mereka, masih berjalan di tempat dan tidak lebih maju daripada sebelumnya. "Kami tidak ingin menjelekkan seseorang tetapi sepakbola nasional sekarang sudah parah. Kita harus melakukan perubahan untuk memperbaiki itu agar kembali berprestasi, di tingkat ASEAN saja dulu, jangan bicara tingkat Asia atau dunia," kata Sekretaris Umum Pengda Jawa Barat, Mursyid. Namun demikian, Ketua Pengda Jawa Timur, Haruna Soemitro, mengakui tidak akan mudah untuk menyelenggarakan Munaslub karena mereka akan berhadapan dengan kelompok "pro status quo" yang tentunya akan berjuang mati-matian untuk mempertahankan kekuasaannya. "Kami meminta semua Pengda dan Pengcab untuk menggunakan hati nurani mereka. Saya pikir mereka juga menginginkan perubahan," ujar Haruna yang menyatakan suara Jatim telah bulat meminta diadakannya Munaslub.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006