Jakarta (ANTARA) -
Koordinator Penggerak Milenial Indonesia (PMI) Adhiya menilai keputusan Presiden Jokowi memberikan anggaran yang besar pada Kementerian Pertahanan merupakan langkah tepat.

"Kalau kita bandingkan dengan negara besar di dunia, anggaran Indonesia termasuk kecil. Coba bandingkan dengan Amerika dan China, yang menaruh anggaran besar di bidang pertahanan," kata Adhiya di Jakarta Kamis.
 
Dia menjelaskan pemerintah menetapkan alokasi belanja kementerian dan lembaga dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 senilai Rp993,2 triliun.
 
Kemudian, kata Adhiya dari sekian banyak kementerian dan lembaga, alokasi anggaran untuk Kementerian Pertahanan (Kemhan) adalah yang paling fantastis karena nilainya mencapai Rp131,9 triliun.
 
Alokasi tersebut menurut dia masih tergolong wajar mengingat Kemhan ditujukan untuk pengadaan alutsista yang diberikan di tengah geopolitik.
 
Lebih lanjut, katanya di bagian Asia Tenggara, anggaran pertahanan Indonesia masih kalah dengan Singapura. Padahal, Singapura adalah negara kecil, tapi maju.
 
"Singapura sekecil itu saja anggarannya fantastis. Sementara kita Indonesia seluas ini, anggaran masih jauh di bawah Singapura," kata dia.
 
Dari segi peralatan, Indonesia cukup memadahi dan mumpuni, walaupun masih kalah jauh dengan negara negara maju. Akan tetapi, kata Adhiya memberikan anggaran lebih besar di antara kementerian lain merupakan hal yang perlu diapresiasi dari Presiden Jokowi.
 
"Menetapkan anggaran besar untuk Kemhan harus kita apresiasi. Artinya, pak Jokowi menaruh perhatian penting terhadap keamanan negara. Mengutamakan keamanan negara di atas segalanya," kata dia.
 
Di sisi lain, lanjut dia dengan anggaran itu Menhan Prabowo juga sangat mahir mengatur keuangan dengan membelanjakan alat-alat penting yang dibutuhkan negara.
 
Walaupun, kata dia peralatan keamanan negara masih kalah jauh dengan negara maju lainnya, tapi strategi Menhan Prabowo mengatur keuangan Kemhan patut mendapatkan apresiasi.
 
"Menhan Prabowo sangat paham betul apa yang dibutuhkan negara. Dengan anggaran itu, Menhan Prabowo tahu apa yang harus dilakukan untuk menjaga keamanan negara. Walaupun anggarannya masih kalah jauh dengan negara maju lainnya, tapi anggaran yang ada efektif digunakan oleh pak Prabowo," ucapnya.
 
Adhiya menilai anggaran pertahanan sangat penting mengingat keamanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 
"Saya sepakat dengan pak Jokowi bahwa keamanan negara di atas segalanya. Hal wajar jika anggaran besar ditaruh di Kementerian Pertahanan," ujar Adhiya.

Baca juga: Balitbang Kemhan dukung SERGAP jadi motor listrik militer
Baca juga: Anggota DPR tidak persoalkan rencana pengadaan alutsista Kemhan
Baca juga: DPR RI minta pengadaan alutsista disesuaikan dengan kemampuan anggaran

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2022