Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menyatakan bahwa harta paling berharga bagi Indonesia adalah sumber daya manusia yang hidup dan tumbuh di dalamnya.

“Bagi suatu negara, sumber daya yang paling berharga bukanlah gas, minyak atau tambang. Sumber daya yang paling berharga adalah sumber daya manusianya,” kata Bintang di Hotel The Rich Yogyakarta, Minggu.

Baca juga: BKKBN kukuhkan Menteri PPPA jadi Bunda GenRe Nasional

Bintang menekankan bahwa tidak ada satu pun negara yang dapat maju bila sumber daya manusia yang hidup di dalamnya tidak berkualitas. Oleh karenanya, penting untuk mengisi usia remaja dengan berbagai hal positif, salah satunya adalah dengan merencanakan pernikahan dan kehamilan.

Satu hal yang menurutnya dapat dilakukan adalah mendekatkan para Duta Generasi Berencana (GenRe) yang digagas oleh BKKBN bersama dengan forum anak Kementerian PPPA untuk bekerja sama mensosialisasikan bahaya perkawinan anak, seks bebas hingga penggunaan Napza.

Baca juga: BKKBN: GenRe ajak remaja rencanakan masa depan bebas stunting

"Adanya Duta GenRe yang berusia 10-24 tahun dan telah tersebar sampai ke tingkat desa itu, dianggap efektif karena adanya ajakan yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan teman antar teman sehingga berbagai masukan dapat lebih didengar oleh kaum muda," katanya.

Bintang yang turut dikukuhkan sebagai Bunda GenRe Nasional dalam acara itu juga berharap bahwa dengan hadirnya GenRe juga forum anak, cita-cita negara untuk membangun Indonesia Layak Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045 dapat segera tercapai.

Baca juga: BKKBN: Remaja garda terdepan bentuk generasi tangguh berkualitas

Ia juga berharap para Duta GenRe dapat memegang teguh ikrar janji yang telah diucapkan secara lantang, yakni terkait akan menyebarkan lebih luas pentingnya kesehatan reproduksi sejak usia muda.

“Mereka saling melengkapi untuk bisa bergerak bersama, bersinergi bersama untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing,” ujar Bintang.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2022