Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Embung Sukodono, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, akan mendukung produksi lumbung pangan (food estate) hortikultura, termasuk mangga, di lahan irigasi hingga 2.233 hektar.

"Penyediaan sarana dan prasarana air salah satunya melalui pembangunan embung untuk ketahanan air dan ketahanan pangan. Saya pesan tolong lebih dilakukan penghijauan di sekitar embung, terlebih lokasinya berdekatan dengan perkebunan mangga" kata Menteri Basuki dalam keterangannya saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Embung Sukodono dan lumbung pangan mangga di Gresik, Jawa Timur, Senin.

Direktur Air Tanah dan Air Baku Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Agus Rudyanto mengatakan, lumbung air tersebut memiliki luas genangan 28,65 hektar dan total volume tampungan dari kolam lumbung 1, lumbung 2, lumbung 3, dan kolam penenang sebanyak 1,6 juta meter kubik.

"Embung ini diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan air pertanian lahan irigasi seluas 2.233 hektar (ha)," ujarnya.

Baca juga: Presiden tingkatkan produksi mangga di Gresik penuhi domestik-ekspor

Agus mengatakan, dari total luas daerah irigasi 2.233 ha, sebanyak 250 ha akan ditanami mangga oleh PT Galasari selaku pengelola perkebunan mangga, dan sisanya nanti sekitar 1.900 ha untuk tanaman hortikultura lainnya untuk para petani sekitar.

"Irigasi Sukodono dibagi menjadi tiga blok yakni blok kiri, tengah dan kanan. Blok kiri untuk lahan irigasi sekitar 900 ha, saat ini BBWS Bengawan Solo sudah membangun jaringan irigasinya berupa box-box untuk menyalurkan air sebanyak kurang lebih 36 buah," kata Agus.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Maryadi Utama menambahkan, selain untuk irigasi, lumbung air ini juga difungsikan untuk pemenuhan air baku sebesar 30 liter persen detik bagi 9 desa yang berada di dua kecamatan.

Baca juga: Presiden Jokowi bagikan ratusan unit alsintan di Gresik

"Saat ini pada tahun 2022, sedang dilakukan rehabilitasi embung untuk penanganan longsor, ditargetkan rampung pada akhir 2022. Untuk ke depannya sesuai arahan Menteri PUPR, pengelolaan air bakunya akan bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta," ujarnya.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki dalam acara tersebut Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Air Tanah dan Air Baku Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Agus Rudyanto, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Maryadi Utama.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2022