Teheran (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan situasi regional yang positif mendesak Teheran dan Riyadh untuk mengambil langkah maju bagi pemulihan hubungan bilateral.

Dalam konferensi pers, Senin (22/8), Nasser mengatakan situasi keseluruhan di kawasan tersebut menunjukkan hasil positif. Dengan demikian, hal itu dapat menghidupkan kembali harapan bagi peningkatan hubungan Iran dengan negara-negara tetangga dan regional, demikian menurut laporan kantor berita semi resmi Mehr.

Menurut dia, duta besar baru Kuwait untuk Iran telah tiba di Teheran, sementara Uni Emirat Arab diperkirakan akan mengirim duta besarnya ke Iran.

Iran dan Arab Saudi menghadapi masalah bilateral dan regional yang sama, kata Nasser. Pembicaraan mengenai pemulihan hubungan antara kedua negara itu juga akan melindungi kepentingan mereka.

Nasser mengatakan sejumlah langkah baik telah diambil dan proses negosiasi berjalan positif, meski masih ada sejumlah perbedaan dan masalah rumit di antara kedua belah pihak,

Proses untuk memulihkan hubungan itu tidak dapat dilakukan dengan cepat, karena kedua negara memiliki itikad politik yang dibutuhkan. Dia menambahkan pihak Arab Saudi telah mengambil sejumlah langkah timbal balik untuk tujuan ini.

"Kita harus optimistis dan mampu mengambil langkah maju dalam proses komunikasi dan pembicaraan diplomatik," kata Nasser.

Dia juga menekankan bahwa Iran tidak mempertimbangkan hubungannya dengan Arab Saudi dalam kerangka masalah nuklir.

"Kami adalah dua negara di kawasan ini yang dapat memainkan peran yang saling melengkapi dan konstruktif dalam isu-isu regional," ujarnya.

Iran dan Arab Saudi telah menggelar sejumlah pembicaraan untuk memulihkan hubungan yang ditengahi oleh Irak. Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada awal 2016 sebagai protes atas serangan terhadap misi diplomatik Arab Saudi di Iran setelah Arab Saudi mengeksekusi seorang ulama Syiah.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2022