Moskow (ANTARA News) - Indonesia akan memanfaatkan 200 juta dolar AS dari kredit senilai satu miliar dolar AS dari Federasi Rusia untuk pembelian pesawat tempur Sukhoi pada tahun ini. Dubes RI di Moskow, Susanto Pudjomartono, di Moskow, Selasa, mengatakan dua minggu lalu delegasi dari Indonesia yang dipimpin oleh Sekjen Departemen Hankam, Sjafrie Syamsudin, mengunjungi Moskow untuk menindaklanjuti pembelian pesawat dan peralatan persenjataan bagi alat utama sistem senjata (alutsista) untuk TNI. "Untuk tahap pertama direncanakan kredit itu untuk pembelian Shukoi. Jumlahnya mungkin tidak satu skuadron, karena dana sebesar itu tidak cukup untuk membeli satu skuadron," kata Susanto. Tentang kredit tersebut Susanto mengatakan: "Saya dengar ada kesepakatan dari pemerintah Rusia untuk memberi kredit pembelian alutsista bagi TNI sebesar US$1 miliar." Kredit itu dibagi dalam beberapa term dan tahun ini diberikan sebesar US$200 juta. Tentang peruntukan kredit tersebut, Susanto mengatakan detil ada pada Dephankam. "Saya dengar pembelian itu termasuk pembelian helikopter dan kapal selam," kata mantan Pemred The Jakarta Post itu Indonesia dan Rusia sudah sepakat untuk memroses pembelian alutsista tersebut melalui pemerintah dengan pemerintah (G to G). "Cara ini dinilai paling baik bagi kedua negara, sehingga tidak diperlukan broker atau calo. Langsung pemerintah dengan pemerintah," katanya. Dia juga menyebutkan dalam waktu dekat (awal April) akan datang rombongan lebih besar dari Indonesia untuk menindaklanjuti kerjasama yang lebih luas, termasuk rencana menjadikan Biak sebagai tempat peluncuran roket dari udara. Tim itu direncanakan berasal dari lintas instansi, termasuk dari Depkeu dan Bappenas. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006