Jakarta (ANTARA/JACX) - Narasi yang menyatakan cacar monyet dapat menular lewat udara terpantau ramai diperdebatkan di Twitter pada akhir Juli hingga awal Agustus 2022.

Spekulasi tersebut muncul karena sejumlah pihak menilai ada kemiripan cara infeksi cacar monyet dengan COVID-19.

Pengguna Twitter @gigglesinbottom menjadi salah satu warganet yang meyakini bahwa penularan cacar monyet bisa melalui udara.

Berikut pernyataannya di Twitter yang diubah ke dalam Bahasa Indonesia:
"Cacar monyet juga bisa menyebar melalui kontak kulit ke kulit dan juga airbone,".

Lantas, benarkah cacar monyet menular lewat udara?
 
Penjelasan:
Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, saat ini cacar monyet baru terbukti menyebar melalui droplet, yang berarti menginfeksi lewat tetesan dari air liur atau lendir saat batuk dan bersin.

Tidak ada informasi yang membenarkan bahwa cacar monyet merupakan "airbone disease", yakni penyakit yang ditularkan oleh patogen yang bisa menyebar melalui udara dari waktu ke waktu dengan partikel yang berukuran kecil.

Selain melalui droplet pernapasan, cacar monyet juga ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita.

Klaim: Cacar monyet menular melalui udara (airbone)
Rating: Hoaks

Baca juga: Hoaks! Cacar monyet bisa menginfeksi orang dari jarak 8 KM

Cek fakta: Hoaks! Kulit jeruk bisa putihkan gigi

Cek fakta: Hoaks! Minum air di waktu tidak tepat sebabkan gangguan fungsi hati

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022