Bandung (ANTARA News) - Puluhan pemuda dan mahasiswa se-Bandung Raya yang tergabung dalam "Gerakan Rakyat Anti Globalisasi" berunjukrasa anti intervensi asing dan sempat melakukan penyegelan waralaba Mc Donald di Jalan Merdeka Bandung, Selasa. Dalam aksi yang berlangsung sekitar satu jam tersebut nyaris terjadi bentrokan antara pengunjukrasa dengan pihak Satpam Mc Donald yang menghalang-halangi aksi penyegelan waralaba siap saji tersebut. Namun berkat kesigapan para pengunjukrasa, aksi penyegelan itu berhasil dan aksi itu juga sempat menjadi perhatian para pengunjung di kawasan pusat perbelanjaan Bandung Indah Plaza (BIP). Usai berorasi dan meneriakan yel-yel anti intervensi asing terutama Australia, para pengunjukrasa membacakan pernyataan sikap mereka di hadapan puluhan pengunjung waralaba tersebut. M Nurdin koordinator aksi unjukrasa tersebut membacakan pernyataan sikap mereka, yakni Pemerintah RI hendaknya segera menasionalisasikan perusahaan-perusahaan asing, boikot produk-produk asing, hapuskan utang luar negeri, sita aset-aset koruptor. Mereka juga minta pemerintahn merealisasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen, bentuk ekonomi kerakyatan, naikan upah buruh dan PNS, usut tuntas pelanggaran HAM, pemerataan pembangunan di daerah dan tegakkan keadilan. Dikatakannya bahwa NKRI sebagai negara yang berdaulat belakangan ini mulai terkikis di mata dunia, hal ini karena kebijakan pemerintah banyak diintervensi dan tekanan asing. Setelah membacakan pernyataan sikap, para pengunjukrasa kemudian bergerak menuju gedung stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) di Jalan Diponegoro Bandung. Para pengunjukrasa melakukan long march sejauh sekitar tiga kilometer menuju gedung RRI Bandung, guna meminta pihak RRI mengudarakan dan menyiarkan secara langsung pembacaan pernyataan sikap para pengunjukrasa itu. Usai menyiarkan secara langsung pernyataan sikap, para pengunjukrasa kemudian membubarkan diri ke kampus mereka masing-masing.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006