Jakarta (ANTARA) - Para arkeolog Israel menemukan bangunan pedesaan mewah berusia 1.200 tahun di wilayah selatan Gurun Negev, demikian disampaikan Otoritas Kepurbakalaan Israel (Israel Antiquities Authority/IAA) pada Selasa (23/8).

Baca juga: Penyelenggara wisata Jerman batalkan perjalanan ke Israel

Bangunan itu, yang pertama dari jenisnya di Negev, ditemukan dalam penggalian yang dilakukan oleh IAA sebelum perluasan kota suku Badui, Rahat.

Bangunan tersebut, yang berasal dari periode awal Islam, dibangun di sekitar pelataran tengah, dan terdiri dari empat sayap dengan sejumlah ruangan.


Baca juga: Papua Barat berangkatkan 406 wisatawan rohani-umroh ke Israel, Saudi, India
 


Di salah satu sayapnya, ada aula yang dilapisi dengan lantai marmer dan batu serta dinding yang dihiasi lukisan dinding (fresco). Fragmen-fragmen fresco kecil yang masih ada diwarnai dengan warna merah, kuning, biru, dan hitam nan indah.   Ruang-ruang penyimpanan bawah tanah itu, yang dibangun dengan cermat, mungkin mengarah ke sejumlah kompleks bawah tanah tambahan yang tidak tertutup untuk menyimpan bahan makanan pada suhu yang cukup dingin.

Baca juga: Ilmuwan ungkap cara manusia prasejarah Asia Timur memanfaatkan burung

Beberapa ruangan lain berlantai plester, dan di lebih banyak ruangan lagi ditemukan oven berukuran sangat besar untuk memasak.

Di antara temuan-temuan kecil terdapat sejumlah fragmen piring kaca yang didekorasi dengan indah.

Di halaman bangunan itu, tim arkeolog menemukan sebuah kompleks dengan ruang penyimpanan bawah tanah yang unik, di atas sebuah tempat penampungan air sedalam 3 meter yang terpahat pada batu.
 
   



Ruang-ruang penyimpanan bawah tanah itu, yang dibangun dengan cermat, mungkin mengarah ke sejumlah kompleks bawah tanah tambahan yang tidak tertutup untuk menyimpan bahan makanan pada suhu yang cukup dingin.   Sejumlah pecahan lampu minyak dari tanah liat yang digunakan untuk menerangi ruangan gelap juga ditemukan di lantai ruang penyimpanan bawah tanah tersebut.

Struktur-struktur ruang penyimpanan bawah tanah pendukung itu juga memungkinkan penghuninya bergerak di bawah tanah dengan aman dan nyaman, untuk melindungi diri dari panas menyengat pada musim panas, dan untuk minum air dingin dari tempat penampungan air di dekatnya, sebut para peneliti.


Baca juga: Mengunjungi reruntuhan Shimao di Provinsi Shaanxi, China barat laut
   


Sejumlah pecahan lampu minyak dari tanah liat yang digunakan untuk menerangi ruangan gelap juga ditemukan di lantai ruang penyimpanan bawah tanah tersebut

Para peneliti menilai bahwa seorang pemilik tanah terpandang dan kaya, yang mengelola sejumlah lahan pertanian di Negev utara, kemungkinan pernah tinggal di bangunan itu, Xinhua dikutip Kamis.



Baca juga: Arkeolog temukan arca struktur bata kuno di Situs Gondang Trenggalek

Baca juga: Tibet capai kemajuan dalam penelitian arkeologi prasejarah

Baca juga: 85 makam kuno ditemukan di Mesir selatan

Pewarta: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2022