Banda Aceh (ANTARA News) - Puluhan rumah di Tapaktuan ibukota Kabupaten Aceh Selatan rusak akibat guncangan gempa bumi berkekuatan 5,2 pada skala richter (sr) yang terjadi Selasa (28/3) petang. Informasi yang diterima ANTARA dari Tapaktuan Rabu menyebutkan bahwa bencana yang tidak menelan korban jiwa itu tidak hanya menyebabkan puluhan bangunan retak, tetapi juga ada yang ambruk. Rumah milik Arlis (35) warga Desa Air Berudang, Tapaktuan, bagian belakangnya ambruk akibat guncangan gempa itu yang berlangsung lebih dari satu menit. Warga masyarakat sempat panik, sebagian mereka berhamburan keluar rumah berlarian untuk perlindungan, namun sebagian lainnya berdiri dekat laut untuk melihat keadaan karena khawatir terjadi bencana tsunami. Guncangan gempa yang dirasakan masyarakat di Tapaktuan cukup kuat, sehingga sebagian pelajar berbagai sekolah histeris sambil menangis dan berlarian keluar meninggalkan ruang kelas karena masih trauma dengan tragedi 26 Desember 2004. Sebelumnya, Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie Aceh Besar Syahnan menyebutkan, gempa yang terjadi sekitar pukul 15.35 WIB itu berada pada koordinat 3,46 lintang utara (LU), 96,76 bujur timur dengan kedalaman sekitar 33 KM hanya 57 KM arah barat laut kota Tapaktuan. Aktivitas masyarakat di kota Tapaktuan, termasuk pelajar dan para pedagang kini sudah normal kembali, setelah sebelumnya sempat terhenti beberapa jam akibat kejadian itu. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006