Bengkulu (ANTARA News) - Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin menginstruksikan seluruh jajaran terkait di daerahnya untuk ikut mencari 12 Anak Buah Kapal (ABK) yang tenggelam di perairan Pulau Pisang, Lampung Barat (Lambar) akhir pekan lalu yang hingga kini belum ditemukan. Kapal Motor (KM) Cengkeh milik PT Azrifah Grup Bengkulu yang mengangkut 650 ton beras warga miskin (Raskin) itu tenggelam di Samudera Indoesia wilayah Lambar akibat terbawa arus dan badai besar, kata Gubernur Bengkulu melalui Kepala Dinas Infomrasi dan Komunikasi (Infokom) Provinsi Bengkulu Drs Husni Hasanuddin kepada ANTARA di Bengkulu, Rabu. Menurut dia, Gubernur Bengkulu sangat prihatin atas musibah itu dan menginstruksikan kepada seluruh jajaran terakit agar ikut membantu mencari ke-12 ABK yang diduga ada di antaranya warga Bengkulu. Pihak terkait di Bengkulu malah banyak terkejut dan mengetahui musibah itu hanya melalui berita di media, namun demikian tetap ada upaya terutama melalui informasi dari Administrasi Pelabuhan (Adpel) Bengkulu. Plt Adpel Bengkulu Hasan Basri, ketika dikonfirmasi masih mengikuti rapat di Jakarta dan pihaknya akan mengambil data dari Adpel Lampung, karena musibah itu berada di perairan Lampung Barat. Informasi yang dihimpun dari PT Azrifah Grup Bengkulu menyebutkan, dalam musibah itu delapan ABK dapat diselamatkan, 12 lainnya sampai sekarang belum diketahui nasibnya. Sementara Humas Bulog Divisi Regional (Divre) Bengkulu David Susanto saat dikonfirmasi membenarkan Raskin jatah Bengkulu sebanyak 650 ton ikut tenggelam dalam musibah tersebut. Kendati Raskin itu sudah tenggelam, tidak mempengaruhi jatah pembagian kepada warga miskin, karena stok besar yang ada di gudang saat ini sebanyak 4.000 ton dan dalam waktu dekat akan masuk lagi. Biasanya kerugian dalam musibah seperti itu akan diganti asuransi dan bukan tanggungjawab pemilik barang, katanya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006