Surabaya (ANTARA News) - Bersamaan dengan perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1928, Kamis, situasi di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jatim tampak lengang. "Kondisi Pelabuhan Ketapang saat ini benar-benar sangat lengang, tidak ada satu pun kendaraan terlihat di pelabuhan, kemungkinan baru Kamis malam akan ramai kembali," kata Iptu Pol Hadi Suparno, anggota Polri yang siaga di Pelabuhan Ketapang saat dihubungi ANTARA, Kamis. Seluruh armada kapal istirahat total selama 24 jam sejak pukul 06.00 Wita pada 30 Maret 2006 hingga pukul 06.00 Wita Jumat (31/3). Pelabuhan Ketapang yang biasanya terjadi antrean kendaraan bermotor dan ribuan penumpang kapal yang melintas di kawasan selatan Bali, pada libur Nyepi ini terlihat lengang. Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, selama ini dilayani 26 kapal berbagai jenis. Kapal-kapal tersebut dijadwalkan baru beroperasi kembali Jumat (31/3). Tidak beroperasinya armada laut tersebut untuk menghormati umat Hindu melaksanakan "Catur Tapa Berata Penyepian", yakni empat pantangan yang meliputi Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak melakukan kegiatan), Amati Lelungan (tidak bepergian) dan Amati Lelanguan (tidak mengadakan hiburan/bersenang-senang). Pembuat kebijakan di Provinsi Bali sebelumnya telah mengimbau agar wisatawan yang ingin ke Bali, memajukan atau mengundurkan jadwal mereka sehari. Hal itu dimaksudkan agar tidak terjebak di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, seperti pengalaman pada Hari Raya Nyepi tahun-tahun sebelumnya, ratusan orang yang ingin ke Bali terpaksa "tertahan", karena tidak ada kapal penyeberangan yang melayani Selat Bali. Sementara itu dari Polres Banyuwangi diperoleh laporan kondisi global Banyuwangi pada saat libur Nyepi aman dan tidak ada kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan instabilitas di kota itu.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006