Kiev (ANTARA) - Tim Badan Energi Atom Internasional (IAEA) berangkat dari ibu kota Ukraina menuju pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia pada Rabu, untuk memeriksa kerusakan setelah penembakan di dekat fasilitas tersebut memicu kekhawatiran akan bencana radiasi.

Seorang saksi mata Reuters mengatakan tim IAEA berangkat dari Kiev dengan konvoi kendaraan. Misi tersebut dipimpin oleh Kepala IAEA Rafael Grossi dan dilakukan setelah negosiasi ekstensif.

"Kami sekarang akhirnya bergerak setelah enam bulan upaya keras," kata Grossi kepada wartawan sebelum konvoi berangkat.

Ia mengatakan bahwa misi IAEA berencana untuk menghabiskan beberapa hari di Zaporizhzhia.

Baca juga: Ukraina incar tentara Rusia yang membahayakan PLTN Zaporizhzhia

"Kami memiliki tugas yang sangat penting di sana untuk dilakukan, untuk menilai situasi nyata di sana, untuk membantu menstabilkan situasi sebaik yang kami bisa," ujar Grossi.

Tidak jelas kapan tim IAEA akan sampai di pembangkit nuklir terbesar di Eropa itu dan kapan akan melakukan inspeksi.

Dalam beberapa hari terakhir, Rusia dan Ukraina melaporkan tembak-menembak di sekitar PLTN Zaporizhzhia.

“Kami akan pergi ke zona perang, kami akan memasuki wilayah pendudukan dan ini membutuhkan jaminan yang jelas, tidak hanya dari Federasi Rusia tetapi juga dari Ukraina. Kami telah berhasil mengamankannya,” kata Grossi.

Dia mengatakan IAEA berharap untuk mendirikan misi permanen di Zaporizhzhia, yang dijalankan oleh teknisi Ukraina. Grossi mengatakan salah satu prioritas misi adalah berbicara kepada mereka.

"Itu salah satu hal terpenting yang ingin saya lakukan dan saya akan melakukannya," kata dia.

Pasukan Rusia merebut PLTN Zaporizhzhia segera setelah mereka meluncurkan invasi pada 24 Februari 2022 ke Ukraina.

Rusia dan Ukraina saling tuding menembakkan peluru yang membahayakan fasilitas tersebut.

Amerika Serikat telah mendesak penutupan total PLTN dan menyerukan zona demiliterisasi di sekitarnya.

Kantor berita Interfax mengutip seorang pejabat pemerintah Zaporizhzhia yang ditunjuk Rusia mengatakan pada Rabu bahwa dua dari enam reaktor pembangkit itu sedang beroperasi.

Sumber: Reuters

Baca juga: Zelenskyy desak PBB pastikan keamanan pembangkit nuklir Zaporizhzhia
Baca juga: Harry Truman, bom atom, dan ancaman gila perang nuklir

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2022