Jakarta (ANTARA) - Langkah-langkah penghematan energi untuk individu, perusahaan, dan sektor publik mulai diberlakukan di Jerman pada Kamis (1/9) sebagai respons terhadap melonjaknya harga gas di seluruh wilayah Eropa.

"Untuk menghindari darurat suplai energi pada musim dingin, para pembuat kebijakan, perusahaan, dan konsumen harus terus bekerja sama," kata pemerintah Jerman pekan lalu ketika mengadopsi langkah-langkah tersebut, seraya menekankan bahwa "setiap kilowatt-jam yang dihemat dapat membantu."

Dampak dari langkah-langkah tersebut akan terlihat terutama pada malam hari setelah matahari terbenam, di saat sejumlah bangunan dan monumen publik, seperti Gerbang Brandenburg di ibu kota Berlin, tidak akan lagi diterangi lampu. Dengan beberapa pengecualian, penanda dengan lampu neon dan papan reklame juga akan dimatikan pada malam hari.
 
   Saat cuaca berubah menjadi lebih dingin, suhu ruangan maksimum di bangunan-bangunan publik dan kantor akan diturunkan dari 20 derajat Celsius menjadi 19 derajat Celsius. Di lokasi-lokasi pelaksanaan pekerjaan fisik yang berat, suhu bahkan bisa mencapai 12 derajat Celsius.   Setelah paket bantuan senilai 30 miliar euro (1 euro = Rp14.929), Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner memprediksi adanya pengadopsian paket kebijakan lainnya senilai satu digit miliar euro. "Kita membutuhkan paket bantuan masif untuk seluruh lapisan masyarakat," tuturnya pada Kamis.


Rumah tangga pribadi tidak perlu menurunkan suhu ruangan, tetapi penyewa bebas melakukannya selama tidak ada kerusakan yang terjadi pada bangunan. Kontrak sewa yang mengharuskan kamar untuk dihangatkan hingga mencapai suhu minimum tertentu akan ditangguhkan mulai September.

Satu juta kolam renang dan bak air panas pribadi di negara itu tidak boleh dihangatkan selama musim dingin. Pemerintah memperkirakan bahwa langkah ini saja dapat menghemat dua terawatt jam gas dan empat terawatt jam listrik.

Menghadapi rekor inflasi yang dipicu oleh melonjaknya harga energi, warga mengharapkan bantuan lebih lanjut dari pemerintah. Salah satu langkah pertama, yakni potongan harga bensin, berakhir pada Kamis dan harga bahan bakar pun langsung melonjak.
 
   Setelah paket bantuan senilai 30 miliar euro (1 euro = Rp14.929), Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner memprediksi adanya pengadopsian paket kebijakan lainnya senilai satu digit miliar euro. "Kita membutuhkan paket bantuan masif untuk seluruh lapisan masyarakat," tuturnya pada Kamis


Langkah-langkah penghematan energi lanjutan, seperti mewajibkan perusahaan padat energi untuk meningkatkan efisiensi, akan mulai diberlakukan pada Oktober.

"Sangat penting untuk menghemat lebih banyak gas secara signifikan, di administrasi publik, di perusahaan, di sebanyak mungkin rumah tangga pribadi," kata Menteri Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman Robert Habeck. 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2022