Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) Rafael Grossi dan beberapa anggota delegasinya meninggalkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina bagian selatan pada Kamis (1/9), demikian disampaikan operator energi nuklir yang dikelola pemerintah Ukraina, Energoatom.

"Saat ini, ada lima perwakilan misi IAEA di PLTN Zaporizhzhia, yang sedang membongkar muatan peralatan yang mereka bawa, dan mereka akan melanjutkan bekerja di PLTN tersebut," kata Energoatom via Telegram.

Beberapa inspektur IAEA direncanakan untuk tetap berada di PLTN itu sampai 3 September, kata Energoatom.

Pada Kamis yang sama, Grossi mengatakan via Twitter bahwa timnya menyelesaikan "tur pertama ke area-area utama" yang ingin mereka lihat di PLTN itu.

Misi IAEA adalah "membangun kehadiran yang berkelanjutan" di fasilitas nuklir tersebut, tambah Grossi.

Misi IAEA tiba di PLTN Zaporizhzhia lebih awal pada Kamis waktu setempat.

PLTN Zaporizhzhia merupakan salah satu PLTN terbesar di Eropa. Fasilitas tersebut telah dikuasai oleh pasukan Rusia sejak awal Maret. Namun, pengoperasiannya tetap dilanjutkan oleh staf Ukraina.

Dalam beberapa pekan terakhir, lokasi PLTN itu dibombardir selama berhari-hari, yang memicu kekhawatiran internasional terkait keselamatan PLTN tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2022