Jakarta (ANTARA) - Sedikitnya 57 orang tewas dan 7.683 lainnya luka-luka akibat banjir bandang yang dipicu hujan monsun deras dalam 24 jam terakhir di Pakistan, demikian disampaikan oleh Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional (National Disaster Management Authority/NDMA) Pakistan.

Menurut laporan yang dirilis oleh NDMA pada Jumat (2/9) malam waktu setempat, sedikitnya 17 anak dan 18 wanita turut menjadi korban tewas dalam berbagai insiden kecelakaan yang berkaitan dengan banjir di seluruh wilayah negara itu.
 
   Provinsi Sindh di Pakistan selatan merupakan wilayah yang terdampak paling parah dengan 38 kematian dan 7.204 korban luka, disusul oleh Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di sebelah barat laut negara itu dengan 17 kematian, dan wilayah-wilayah lain dengan dua kematian. Sementara itu, Provinsi Punjab di Pakistan timur melaporkan 471 korban luka, sebut laporan itu.   NDMA mengatakan 169.676 orang telah diselamatkan sejak awal krisis tersebut, seraya menambahkan bahwa 627.793 orang saat ini tinggal di kamp.


Lebih lanjut, 320.680 rumah hancur dan 3.766 hewan ternak mati, imbuh NDMA.

Jumlah korban tewas di Pakistan dalam musim hujan monsun dan banjir ini sejak pertengahan Juni telah meningkat menjadi sekitar 1.265 orang dengan 12.577 korban luka, menurut data terbaru yang telah diperbarui oleh NDMA.
 
   NDMA mengatakan 169.676 orang telah diselamatkan sejak awal krisis tersebut, seraya menambahkan bahwa 627.793 orang saat ini tinggal di kamp


Selain itu, sebanyak 1.427.039 rumah telah hancur, sementara 735.584 hewan ternak diperkirakan mati akibat hujan yang mengguyur seluruh wilayah di negara itu, sebut NDMA.

Operasi penyelamatan dan bantuan oleh NDMA, organisasi pemerintah lainnya, sukarelawan, dan organisasi nonpemerintah sedang berlangsung di area-area yang dilanda banjir.

Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2022