Jakarta (ANTARA News) - Begini agaknya nasib Perdana Menteri (PM)Inggris, Tony Blair saat diajak koleganya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, berjalan kaki mengelilingi halaman rumput Istana Merdeka, Jakarta, Rabu siang. Ia tampaknya jadi idola sejumlah perempuan wartawan. Pelan-pelan mereka berjalan kaki sambil berbincang-bincang di bawah pengamanan sangat longgar. Pemandangan itu merupakan hal amat langka bagi wartawan yang biasa meliput di lingkungan Istana Presiden. Blair berbusana sangat sederhana untuk ukuran pejabat setingkat dan pengaruh mengglobal seperti dia, yaitu pantalon hitam dan kemeja putih biasa tanpa dasi, yang kiranya dapat ditiru pejabat di sini. Tiba di deretan wartawan yang menunggu sekian lama, beberapa perempuan wartawan tidak sabar menyapa alumnus London School of Economics --sealmamater dengan Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono, dan Mick Jagger-- dengan sapaan sangat informal dan dengan nada bisa yang terdengar mesra. Perdana menteri muda berparas ganteng dan sorot mata menyiratkan kecerdasan ini rupanya mendengar seruan-seruan itu. Sambil berjalan santai dan memalingkan wajahnya kepada perempuan berbaju merah, serta mengarahkan jarinya kepada yang bersangkutan, dia berujar pendek, "I remember you..." Dengan gaya flamboyan, senyum pun mengembang ringan dari bibir ayah lima anak itu. Sejurus kemudian sikapnya kembali serius berbincang dengan Yudhoyono, yang seperti biasa, tampil amat rapi bersafari lengan panjang. Jelas saja, "I remember you"-nya Blair itu cukup menghebohkan Istana Merdeka untuk sesaat. Bukan cuma perempuan wartawan itu saja yang senang mendengar hal itu, karena banyak aparatur Istana Merdeka, Kedutaan Besar Inggris, dan wartawan media massa mancanegara pun lantas tertawa-tawa. "Yes Mr. Blair, I remember you too..." kata perempuan wartawan berbaju merah itu dengan senyum sumringah. Wajahnya menjadi kemerah-merahan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006