Pangkalpinang (ANTARA News) - Sebanyak 86 orang penderita penyakit kaki gajah (Filariasis) di propinsi kepulauan Bangka Belitung tengah menunggu proses penyembuhan, sementara kasus-kasus temuan baru belum ada. "Penderita terus mendapat pengobatan seperti Abendazol, Dietek Karmabazin serta parasetamol bahkan sebagian sudah sembuh," kata Kepala Sub Dinas Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Propinsi Babel, Farida Bey MS.c, Sabtu. Penyakit kaki gajah yang menyebabkan bagian tubuh penderita menjadi bengkak-bengkak hingga membuat ngeri orang yang melihatnya merupakan penyakit endemik di propinsi "Serumpun Sebalai" itu. Diperkirakan lebih dari satu persen populasi penduduk kepulauan Bangka Belitung menderita penyakit kaki gajah. Sebagian besar belum terdeteksi terutama yang berada di daerah terpencil, sementara sebagian penderita lagi tanda-tanda klinis pada penyakitnya belum tampak jelas secara kasat mata. Penyakit kaki gajah bersumber dari binatang dengan vektor penularnya dari nyamuk ke tubuh manusia. Di propinsi kepulauan Bangka Belitung seluruh daerah tingkat dua berpotensi memiliki berbagai jenis nyamuk untuk ditularkan kemanusia. Dalam mencegah menularnya penyakit tersebut, pihaknya telah memberikan penyuluhan pola hidup sehat dalam meningkatkan imunitas warga terutama didaerah terpencil. Sumber penularan melalui nyamuk juga harus diputus atau dikurangi dengan melakukan penyemprotan serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. "Penderita kaki gajah kita beri obat-obatan gratis. Sebenarnya bila penyakit penderita cepat diobati, proses penyembuhannya mudah dan tidak menimbulkan cacat," ujarnya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006