Jakarta (ANTARA News) - Kepresidenan RI menyatakan sangat menyesalkan terbitnya kartun penghinaan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di harian Australia "The Weekend Australian" edisi Sabtu (1/4) yang sangat menyakitkan. Penyesalan itu disampaikan oleh Juru Bicara Kepresidenan RI, Dino Patti Djalal, kepada ANTARA News di Jakarta, Sabtu siang. "Kami sangat menyesalkan penerbitan itu yang sangat offensive dan dipandang sebagai sampah," kata Dino. Ia menambahkan, Indonesia juga sangat terkejut terhadap keputusan dari redaktur koran tersebut yang mempublikasikan kartun yang sangat menyakitkan itu. Menurut Dino, pihaknya juga telah mendapat informasi langsung dari Duta Besar Australia di Indonesia, Bill Farmer, bahwa Pemerintah Australia yang diwakili Menteri Luar Negeri, Alexander Downer, mengecam dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kartun tersebut. Meski begitu, penggambaran kartun tersebut dinilai tidak mewakili rakyat Australia terhadap Indonesia. "Saya yakin sekali bahwa sentimen yang terlukis dalam kartun tersebut sama sekali tidak mewakili rakyat Australia terhadap Indonesia," kata Dino. Mengenai langkah selanjutnya terkait penerbitan kartun yang digambar Bill Leak tersebut, Dino mengatakan, untuk sementara masih pada tahap ini. "Kita belum memutuskan langkah-langkah selanjutnya," katanya. Pada kartun tersebut, Presiden Susilo digambarkan memakai kopiah hitam dan mempunyai ekor sambil berkata, "Don`t take this the wrong way...", sementara dibawahnya ada gambar seseorang berkulit hitam yang dinyatakan pembuatnya, Bill Leak itu, sebagai warga Papua. Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengajukan protes keras ke Pemerintah Australia dan menarik Duta Besar Indonesia di Australia terkait dengan pemberian visa sementara terhadap 42 warga Papua.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006