Istanbul (ANTARA) - Otoritas Mesir mengonfirmasi kasus pertama cacar monyet di negara tersebut pada Rabu (7/9), seperti dilansir Kantor Berita Anadolu.

Kementerian Kesehatan Mesir mengatakan seorang warga negara berusia 42 tahun, yang memiliki tempat tinggal di salah satu negara Eropa, dikarantina di sebuah rumah sakit.

Kendati kondisi pasien stabil, protokol kesehatan yang diperlukan telah diterapkan bagi mereka yang melakukan kontak dengan pasien, katanya.

Cacar monyet merupakan virus penyebab penyakit yang gejalanya mirip dengan cacar, seperti demam, munculnya ruam dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Menurut Reuters, Organisasi Kesehatan Pan-Amerika (PAHO) melaporkan sedikitnya 21.200 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di benua Amerika.

Lebih dari 80 negara di seluruh dunia juga telah melaporkan kasus baru cacar monyet, yang endeminya terjadi di wilayah Afrika.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa orang dengan imun yang sedikit bisa berisiko mengalami gejala lebih serius dan kematian setelah terinfeksi cacar monyet.

Hampir 42.000 kasus cacar monyet dilaporkan di seluruh dunia sejak Mei.

Baca juga: Dokter: Monkeypox mutasi baru dari endemik cacar di Afrika
Baca juga: CDC Afrika: Jangan terulang timbunan vaksin di wabah cacar monyet
Baca juga: AS laporkan lebih dari 20.000 kasus cacar monyet

 

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2022