"Selama 18 tahun, MIHAS telah membuktikan keunggulannya sebagai sebuah platform yang mampu mengembangkan pertumbuhan industri halal negara," katanya dalam acara pembukaan MIHAS 2022 di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis.
Dia mengatakan bahwa MIHAS merupakan inisiatif tahunan yang signifikan dan memberikan dampak positif terhadap nilai perdagangan Malaysia.
Meski banyak tantangan muncul akibat pandemi COVID-19, kata dia, Malaysia masih mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup luar biasa.
Berkat kebijakan dan inisiatif yang diupayakan untuk memfasilitasi bisnis dan mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah serta digitalisasi, Malaysia berhasil membangun ekosistem bisnis yang kuat dan membantu pertumbuhan ekonomi negara itu, katanya.
Pada paruh pertama 2022, nilai perdagangan Malaysia mencapai pertumbuhan sebesar hampir 30 persen menjadi lebih dari 1,6 triliun ringgit (sekitar Rp5,30 kuadriliun) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Ini menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan Malaysia masih cukup kompetitif meski situasi global masih menantang," katanya.
Azmin juga mengatakan bahwa sejalan dengan tema MIHAS 2022 "Diversifikasi Produk Halal", pameran tersebut mencoba menampilkan beragam produk dan jasa halal, serta mencari peluang-peluang baru.
Pameran MIHAS tahun ini juga memberikan kesempatan untuk membangun jaringan tanpa batas di antara para pelaku usaha industri halal.
MIHAS 2022 digelar secara hibrida. Acara secara langsung digelar pada 7-10 September 2022 dengan melibatkan hampir 600 eksportir Malaysia dan lebih dari 400 pembeli dari 50 negara, termasuk Timur Tengah, Eropa, Asia Tengah, Asia Selatan, ASEAN, Oseania, dan kawasan Afrika.
Baca juga: Indonesia antusias ikuti pameran produk halal Malaysia
Baca juga: Produk-produk halal Indonesia dipamerkan di Malaysia
Baca juga: Pameran MIHAS di Malaysia tawarkan makanan halal dan kerajinan Islam
Pewarta: Katriana
Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022
