Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan gencar menyosialisasikan pencegahan kebakaran belajar dari kasus Simprug Golf, Kebayoran Lama  yang membuat 398 jiwa harus kehilangan tempat tinggal akibat musnah dimakan api.

"Sebagai contoh kami ada buku mengenai edukasi tentang kebakaran. Ini salah satu contoh bagaimana kami masif mengedukasi agar orang benar-benar paham," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Ali Murthadho saat ditemui, Jakarta, Kamis.

Menurut Ali, kebakaran Simprug ini menjadi salah satu perhatian agar warga perlu mendapat edukasi untuk mencegah hingga menyelamatkan diri apabila terjadi kebakaran.

Lantaran rata-rata penyebab kebakaran yakni korsleting karena beban arus yang berlebihan sehingga menimbulkan percik api dan mengakibatkan kebakaran, kata dia.

Selain itu, Ali menambahkan pihak Pemkot Jakarta Selatan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membahas bagaimana nasib warga dan kawasan Simprug.

"Kita dalami dulu tentang lahannya dan nanti lihat hasilnya bagaimana peruntukan tata ruang dan sebagainya," tuturnya.

Sebelumnya, Ali Murthadho mengatakan minimnya warga memahami edukasi terkait penggunaan arus listrik untuk meminimalisir kebakaran.

Ali menjelaskan sebagai contoh yakni kabel serat sebagai arus listrik yang beban penggunaannya sering dipakai berlebih untuk mengisi daya tahan baterai ponsel maupun barang elektronik lainnya.

Adapun kabel dari barang elektronik yang tidak dicabut itulah yang membuat korsleting listrik sehingga berujung kebakaran.

"Karena prinsipnya sebuah kabel semakin dia digunakan umur lifetime juga berkurang. Pada saat beban itu tidak sesuai dengan penggunaannya," tuturnya saat ditemui di Kampung Main Cipulir, Jakarta.

Pada akhirnya, Ali kembali menegaskan pihak Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan tidak hanya menggencarkan sosialisasi dan edukasi kebakaran kepada masyarakat, namun juga pemilihan bahan bangunan.

Selain itu, nantinya pihak Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan juga bekerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) sehingga penggunaan listrik memiliki sertifikasi layak.

"Kejadian Simprug ini membuat kami melakukan langkah edukasi yang harus lebih masif," tegasnya.
Baca juga: DKI carikan rusun untuk relokasi warga Simprug terdampak kebakaran
Baca juga: 50 pemilik rumah terdampak kebakaran Simprug kembali dirikan bangunan
Baca juga: Pemprov DKI diimbau musyawarahkan nasib korban kebakaran Simprug

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2022