Surabaya (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, merasa terharu dan sempat meneteskan air mata saat mengunjungi pasien operasi rekonstruksi wajah secara total (face off) Siti Nur Jazila (22) di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Minggu. Siti Fadilah Supari tiba di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) rumah sakit setempat sekitar pukul 16.00 WIB dan diterima pimpinan rumah sakit dan beberapa anggota Tim Medis Face Off. Dalam kesempatan itu, Ketua Tim Medis Face Off, Dr Sjaifuddin Noer SpBP, menjelaskan secara detail proses operasi terhadap pasien Siti Nur Jazila, yang akrab disapa Lisa, mulai sebelum, selama proses operasi, dan penanganan pasca-operasi. "Kondisi pasien hingga saat ini cukup stabil dan terus membaik, namun masih mendapatkan perawatan intensif dari tim dokter. Saat ini, dia sedang melalui masa kritis tahap kedua pasca-operasi," kata Sjaifuddin. Saat itu, Menkes juga diperlihatkan melalui layar televisi mengenai kondisi Lisa sebelum, saat menjalani operasi, hingga saat ini berada di ruang Intensive Care Unit (ICU) GBPT RSUD Dr Soetomo. Menkes tampak memperhatikan dengan seksama setiap penjelasan yang disampaikan tim medis, dan sesekali mengusap air matanya lantaran terharu atas penderitaan Lisa, yang wajahnya terluka permanen lantaran disiram air keras. Ketika memberikan sambutan dihadapan pimpinan rumah sakit dan anggota Tim Medis Face Off, serta puluhan wartawan, Siti Fadilah Supari tampak tidak bisa menyembunyikan rasa haru dan menangis menyaksikan penderitaan pasien. Selain itu, Menkes juga sangat menaruh perhatian dan penghargaan yang sangat tinggi terhadap perjuangan tidak mengenal lelah dan ikhlas dari tim medis dalam membantu penyembuhan pasien kurang mampu tersebut. "Saya memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim medis, karena pada kondisi seperti sekarang masih bersedia meluangkan waktu, tenaga dan biaya yang cukup besar untuk membantu pasien kurang mampu, seperti Lisa," ucapnya bernada terbata-bata. Menkes berharap, tindakan yang dilakukan tim medis RSUD Dr Soetomo Surabaya bisa menjadi contoh bagi rumah sakit lain di Indonesia, untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien dan tidak sekedar mengejar keuntungan. "Pelayanan dan tindakan sosial terhadap masyarakat kurang mampu semacam ini memang perlu dilakukan oleh rumah sakit manapun," tambah Menkes. Ia mengatakan, hampir setiap hari memantau perkembangan kasus operasi face off yang pertama kali dilakukan RSUD Dr Soetomo --dan di Indonesia-- melalui pemberitaan di media massa maupun kontak langsung dengan tim medis rumah sakit. Siti Fadilah Supari juga berharap, kasus yang menimpa Lisa bisa menjadi pelajaran, agar tidak terulang menimpa perempuan atau masyarakat lain di Indonesia. Sebelum mengakhiri kunjungan singkatnya, Menkes sempat menyerahkan bantuan sejumlah uang kepada keluarga Lisa yang diterima Ketua Forum Pers RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Urip Murtedjo, SpB. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006