Teheran (ANTARA News) - Iran pada hari Minggu (2/4) menyatakan telah berhasil menguji tembakkan peluru kendali (rudal) bawah air tercepat di dunia selama latihan perang sepekan di kawasan Teluk Persia, demikian disiarkan televisi Pemerintah Iran. "Rudal bawah air tercepat di dunia berhasil diuji tembakkan pada hari ketiga latihan perang Nabi Suci," kata televisi itu, tanpa memberikan sumber atau penjelasan lebih lanjut. Negara-negara Barat mengamati secara was-was perkembangan dalam kemampuan rudal Iran di tengah ketegangan menyangkut program nuklir negara itu, yang disebut Barat bertujuan membuat bom atom. Iran mengatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk kepentingan sipil. Angkatan bersenjata Iran pada Jumat lalu menyatakan, mereka telah berhasil menguji tembakkan sebuah rudal buatan dalam negeri yang diluncurkan dari darat yang bisa menghindari radar. "Komando rudal angkatan udara Garda Revolusi berhasil menguji sebuah generasi baru rudal," kata Hossein Salami, Kepala Staf Angkatan Udara Garda Revolusi, kepada televisi pemerintah. "Rudal ini bisa menghindari radar dan rudal-rudal anti-rudal," lanjutnya. "Teknologi ini sepenuhnya baru, tidak meniru sistem rudal lain yang mungkin ada di negara-negara lain," katanya, dengan menambahkan bahwa rudal itu bisa membawa banyak hulu-ledak. Televisi itu juga menyiarkan, jenis rudal yang diuji itu dinamai Fajr-3, namun Salami tidak menyebutkan nama senjata baru itu dan daya jangkaunya. Namun, ia mengatakan bahwa hal itu bergantung pada berat hulu ledak. Dan, ia pun menegaskan rudal tersebut merupakan sebuah senjata pertahanan. Sebuah situs urusan militer yang berpusat di AS, http://www.globalsecurity.org, menggambarkan Fajr-3 sebagai satu roket artileri 240mm berdaya jangkau 25 mil, yang merupakan salah satu dari kelompok roket ringan yang dikembangkan Iran, terutama untuk penggunaan taktis di medan perang. Namun, situs itu juga menyatakan, Iran telah mengerjakan satu rudal lain yang bernama Kosar, yang tidak akan bisa dideteksi oleh radar, dan dirancang untuk menenggelamkan kapal di Teluk Persia. Menyertai laporan mengenai uji-coba itu, televisi pemerintah Iran menayangkan gambar satu rudal yang diluncurkan dari darat. Televisi itu juga menyebutnya sebagai sebuah "rudal jarak jauh". Pejabat-pejabat Iran tidak bisa dihubungi untuk dimintai penjelasan lebih lanjut tentang hal itu. Pengujian-pengujian itu merupakan bagian dari latihan sepekan angkatan laut Iran yang dimulai Jumat dan berlangsung di kawasan Teluk dan Laut Oman. Pasukan-pasukan darat dan udara juga mengambil bagian dalam latihan perang itu untuk menunjukkan "kemampuan pertahanan" Iran, demikian Kantor Berita Iran (IRNA). (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006