Miami (ANTARA News) - Unggulan teratas Roger Federer meraih kemenangan atas petenis Kroasia Ivan Ljubicic 7-6, 7-6, 7-6, untuk memenangi gelar kedua Nasdaq-100 Open secara beruntun pada Minggu waktu setempat. Kemenangan dalam waktu dua jam, 56 menit bagi petenis Swiss nomor satu dunia itu membuatnya memenangi dua turnamen Amerika dalam dua tahun berturut-turut setelah secara beruntun menang di Indian Wells dan Miami. "Saya sangat senang," kata Federer, "Menang secara beruntun seperti ini adalah luar biasa. Saya tidak pernah mengira saya melakukannya lagi. Rasanya benar-benar hebat." Petenis Swiss itu, yang sekarang telah memenangi 28 dari 30 final terakhirnya, tak terkalahkan dalam turnamen Seri Masters sejak ia kalah dari Richard Gasquet di perempatfinal Monte Carlo April lalu. Ia sekarang mengalahkan Ljubicic dalam tujuh pertemuan terakhir pada turnamen ATP dan meraih rekor menang-kalah 28-1 -- termasuk empat gelar. "Tetapi hari ini, ia membuat saya bekerja sangat keras," kata Federer, yang akan segera berkonsentrasi ke musim kompetisi lapangan tanah liat dan mengejar gelar Roland Garros di Paris. "Ia bisa lebih menekan saya jika ia bermain lebih baik pada poin-poin besar pada tiebreak," tambah petenis Swiss itu. "Tetapi ia mengejar servis-servis kuat dengan variasi yang hebat. Ia membuat saya bekerja tetapi saya sudah memperkirakan bahwa -- tiga tiebreak adalah yang paling ekstrim bisa Anda lakukan." Agak berat Empat pertemuan Federer dengan Ljubicic terjadi di final dengan petenis Swiss sekarang mempunyai skor pertemuan 10-3 atas kapten Piala Davis Kroasia itu. "Saya bermain dengan baik tetapi tetap kalah, rasanya agak berat," kata Ljubicic. "Ia tidak pernah luput pada tiebreak dan membalas dengan pukulan terbaiknya saat sangat dibutuhkan." Federer yang difavoritkan harus mengatasi lebih dari 20 kesalahan sendiri dalam set pertama yang berlangsung 59 menit yang berakhir ketika melontarkan ace keenam pada tiebreak. Petenis Swiss mematahkan servis untuk memimpin 4-3 pada set kedua tetapi Ljubicic langsung membalas tetapi setelah dua jam ia memimpin dua set setelah tiebreak berikutnya. Federer kemudian bangkit dari ketinggalan pada set ketiga sebelum menutup pertandingan juga pada tiebreak untuk merebut gelar ke-10 sepanjang karirnya dalam event Seri Masters termasuk empat terakhir secara beruntun diantaranya Hamburg, Cincinnati dan Indian Wells. "Anda berharap pertandingan berakhir berbeda," kata petenis Kroasia mengenai pengembalian Federer pada net yang membawa kemenangan. "Tetapi ini tenis, itu hanya salah satu cara untuk memenangi poin," katanya. "Tetapi Anda tidak bisa mengatakan ia menang karena beruntung. Pada saat itu saya kurang beruntung," tambahnya. Petenis Swiss, yang tidak pernah memenangi tiga tiebreak dalam satu pertandingan dan mengakui ia menutup pertandingan dalam "sebuah match poin yang sangat menguntungkan", memainkan final ke-11 Seri Masters secara berturut-turut sejak Juni 2005. Federer memenangi delapan dari 10 final sebelumnya, hanya kalah dari David Nalbandian di Shanghai di Masters Cup dan Rafael Nadal di Dubai bulan lalu, Reuters melaporkan.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006