Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan memprivatisasi lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2006, untuk memenuhi target setoran BUMN ke APBN 2006, empat di antaranya sudah mengajukan ikut program tersebut. Sumber ANTARA News di Kementerian BUMN di Jakarta, Senin, menyebutkan, empat BUMN di antaranya sudah mengirimkan surat kepada Meneg BUMN Sugiharto, sedangkan satu perusahaan yaitu PT Perusahaan Gas Negara (PGN) tinggal melanjutkan privatisasi yang ditunda pada 2005. "Empat perusahaan sudah menyatakan minat untuk ikut dalam program privatisasi tahun ini, dan selanjutnya meminta arahan dari Tim Privatisasi," ujar sumber tersebut. Menurutnya, privatisasi keempat perusahaan itu sudah melalui usulan direksi dan komisaris dalam Rancangan Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pemerintah menargetkan setoran privatisasi pada APBN 2006 sebesar Rp1 triliun, lebih rendah dari target setoran privatisasi 2005 sebesar Rp3,5 triliun. Namun, pada 2005 target sebesar Rp3,5 triliun tidak tercapai, sementara setoran BUMN ke APBN dapat ditutupi dari setoran dividen yang jumlahnya lebih tinggi dari target semula Rp8,5 triliun menjadi Rp11,5 triliun. Pada 2005, pemerintah menunda privatisasi PT PGN dan PT Jasa Marga karena situasi dan kondisi pasar saham yang tidak kondusif. Asisten Deputi Meneg BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi Dwijanti Tjahjaningsih mengatakan, PT PGN lebih berpeluang diprivatisasi karena telah mendapat persetujuan dari Tim Privatisasi dan DPR. Meski demikian, Dwijanti tidak bersedia merinci lebih lanjut BUMN apa saja yang akan diprivatisasi tahun ini. Sebelumnya, Meneg BUMN Sugiharto mengatakan, proses privatisasi PGN tetap dilanjutkan dalam rangka memaksimalkan kinerja BUMN, meningkatkan diversifikasi kepemilikan kepada stakeholder (masyarakat), dan mempercepat penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006