Surabaya (ANTARA News) - Salah satu kapal selam Indonesia, yaitu KRI Cakra-401 buatan tahun 1977, akan segera memperkuat kembali jajaran TNI AL setelah menjalani perbaikan total selama hampir dua tahun di Korea Selatan. "KRI Cakra diperkirakan akan tiba di pangkalannya di Koarmatim, Surabaya, pada 21 April setelah menjalani perbaikan total sejak 19 Mei 2004 yang lalu," kata Kadispen Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful, ketika dihubungi ANTARA di Surabaya, Selasa. Ia menjelaskan kapal eks Jerman Timur yang mulai memperkuat jajaran TNI AL sejak tahun 1981 itu diperbaiki total mulai dari fisik, sistem navigasi hingga persenjataannya. Namun demikian, Kadispen belum bisa memberikan penjelasan lebih lengkap mengenai rencana kedatangan satu dari dua kapal selam yang dimiliki Indonesia itu, karena buru-buru hendak menghadap Panglima Koarmatim, Laksamana Muda TNI Waldi Murad. Data yang dikumpulkan ANTARA menyebutkan saat ini TNI-AL hanya memiliki dua kapal selam tipe U-209 bermesin diesel elektrik buatan Kiel, Jerman, yang usianya telah mendekati 30 tahun, yaitu KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402. KRI Cakra menjalani perbaikan di galangan kapal Daewoo Heavy Industry, Korea Selatan, dengan perbaikan antara lain pada sistem periskop dan penginderaan jarak dekatnya. Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, TNI AL (dulu ALRI) pernah begitu disegani karena memiliki armada kapal selam buatan Uni Soviet berkekuatan 24 kapal selam, katanya. Sejarah militer laut dunia mencatat, saat Perang Malvinmas berkobar, Angkatan Laut Inggris tidak berani bergerak ke sisi selatan Diego Garcia di Samudera Atlantik karena saat itu ada kapal selam Argentina yang keluyuran di dasar Samudera Atlantik. "Demikian juga sebaliknya terhadap Argentina yang takut saat ada kapal selam Inggris berpatroli di perairan itu," kata Kasal Laksamana TNI Slamet Soebijanto dalam suatu kesempatan di Jakarta. Kasal mengemukakan rencana pengadaan enam kapal selam untuk jajaran TNI AL diharapkan segera terealisasi karena negara melalui Departemen Pertahanan telah merestui pembelian kapal-kapal selam itu dan anggaran sebanyak 750 juta dolar AS telah dikantongi TNI-AL. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006