Surabaya (ANTARA News) - Siti Nur Jazilah alias Lisa (22), pasien yang menjalani operasi rekonstruksi wajah total (face off), merasa optimistis operasi yang dilakukan Selasa (28/3) lalu oleh tim medis di RSUD Dr Soetomo Surabaya terhadap wajahnya yang rusak akibat siraman air keras akan sukses. Demikian diungkapkan psikiater RSUD Dr Soetomo Surabaya yang menangani Lisa, Dr Nalini M. Agung SpKJ, yang dihubungi di Surabaya, Selasa, terkait kondisi kejiwaan dan psikis pasien. "Lisa orangnya sangat tabah dan tegar. Dia merasa optimistis operasi yang dijalaninya berjalan sukses dan ingin cepat sembuh," kata Nalini yang juga anggota Tim Medis Face Off. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya itu mendapat tugas khusus menangani kondisi kejiwaan dan mental Lisa sebelum dan pascaoperasi. Nalini mengemukakan hingga hari ketujuh pasca-operasi, kondisi Lisa cukup baik dan terus menunjukkan perkembangan menggembirakan. Sejak Senin (3/4), Nalini sudah mulai melakukan komunikasi dengan Lisa. "Dia merasa gembira dan menangis waktu mengetahui saya ada didekatnya. Memang Lisa belum bisa membuka matanya, tapi ketika saya sebut nama, dia langsung tahu kalau yang ada didekatnya itu saya," katanya. Meski sudah melakukan komunikasi, Nalini tetap berusaha menjaga kondisi psikis pasien tetap stabil, yakni dengan tidak memberikan informasi apapun dari luar kepada Lisa, termasuk memberitahukan kedatangan keluarga yang menjenguknya. Sejak beberapa waktu terakhir, hampir seluruh keluarga besar Lisa datang menjenguk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya, mulai ayah, ibu, kakek, nenek, suami dan beberapa kerabatnya yang lain. Namun hingga kini mereka belum diijinkan bertemu langsung dengan Lisa. "Kondisi kejiwaan Lisa akan sangat berpengaruh terhadap proses penyembuhan pasca-operasi, karena itu kami berusaha menjaganya agar tetap stabil dengan memberi dukungan moril. Secara perlahan kalau kondisinya sudah memungkinkan, Lisa akan dipertemukan dengan keluarganya," tambah Nalini. Ia menambahkan Lisa yang menderita kerusakan wajah akibat siraman air keras sejak tiga tahun silam, termasuk tipe orang yang tegar dan tabah dalam menghadapi tekanan hidup yang berat. Selain itu, Lisa juga tipe orang yang tertutup. Hingga sepekan pasca-operasi yang melelahkan selama 17 jam lebih pada Selasa (28/3) hingga Rabu (29/3) dini hari lalu, kondisi Lisa terus membaik dan sudah melewati dua tahapan masa kritis. Dia sudah bisa berkomunikasi lewat tulisan dan sudah mulai belajar duduk. Namun, tim medis tetap menyatakan kondisi Lisa belum sepenuhnya aman, sehingga diputuskan untuk terus dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) lantai II Gedung Bedah Pusat Terpadu rumah sakit setempat. "Belum ada wacana untuk mengeluarkan Lisa dari ICU, karena itu merupakan tempat terbaik untuk merawat kondisinya. Kami masih akan menunggu sampai Jumat (7/4) atau Sabtu (8/4) depan, kalau tidak ada masalah dengan trombositnya, berarti pasien bisa dikatakan aman," kata anggota Tim Medis Face Off, Dr David Perdanakusuma, SpBP. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006