Phnom Penh (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Techo Hun Sen pada Jumat (16/9) mengatakan bahwa kerja sama ekonomi antara China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) membuahkan banyak pencapaian yang bermanfaat.

Manfaat tersebut diperoleh sejak kedua belah pihak menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja ASEAN-China tentang Kerja Sama Ekonomi Komprehensif pada 2002 serta sejumlah perjanjian perdagangan bebas dan investasi lainnya.

Dalam sebuah pidato yang disampaikan melalui tautan video dalam pembukaan China-ASEAN Expo ke-19, Hun Sen mengatakan bahwa kedua belah pihak telah berhasil menerapkan perjanjian perdagangan bebas China-ASEAN versi 1.0 dan 2.0 selama beberapa tahun terakhir, dan bahwa Kamboja mendukung peningkatan perjanjian ini menjadi versi baru, 3.0.

Ia mengimbau China dan ASEAN untuk lebih memperhatikan perluasan dan pendalaman lebih lanjut dari ruang lingkup kerja sama ekonomi mereka, meminimalkan hambatan perdagangan barang, jasa, dan investasi, serta mempromosikan pengembangan ekonomi digital, pertumbuhan hijau, dan pengembangan kapasitas usaha kecil dan menengah (UKM).

"Saya yakin bahwa implementasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), yang dimulai tahun ini.

" Tidak hanya akan menciptakan dan membawa lebih banyak peluang perdagangan dan investasi bagi negara-negara di kawasan tersebut, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan sektor-sektor yang disebutkan di atas," ujarnya.

Dirinya menambahkan bahwa implementasi RCEP juga akan menjadi "kerangka inti" untuk membangun kawasan perdagangan bebas China-ASEAN versi 3.0 di masa depan.
 
   Pemimpin Kamboja menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah China yang selalu memberikan prioritas tinggi dalam mendukung pembangunan dan kemakmuran ASEAN


"Sebagai ketua ASEAN 2022, Kamboja akan terus berupaya memperkuat kerja sama ASEAN dengan Republik Rakyat China untuk memastikan keberlanjutan, inklusivitas, dan ketahanan pembangunan sosial-ekonomi di kedua kawasan," kata Hun Sen.

China-ASEAN Expo ke-19 diadakan secara daring (online) dan luring (offline) di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, pada 16-19 September.

ASEAN beranggotakan Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2022