London (ANTARA News) - AS telah menolak memberikan ijin kerja kepada seorang Muslim Inggris, sehubungan namanya mirip dengan beberapa orang yang dicurigai pihak keamanan, The Times menyatakan Rabu. Mohammad Azami, yang nama panggungnya adalah Badi Uzzaman, telah lama berharap untuk pergi ke Washington dengan teman-temannya dari sebuah perusahaan teater London utara guna mementaskan drama terkenal tantang para tahanan di Guantanamo Bay di depan para anggota Kongres AS. Namun demikian, permohonan aktor kelahiran India untuk memperoleh ijin kerja tepat pada waktunya untuk pertunjukan "Guantanamo: Honor Bound to Defend Freedom" di Capitol Hill telah membuatnya frustrasi, akibat peningkatan tindakan keamanan dan birokrasi, tulis kotan itu, seperti dilansir AFP. "Saya merasa frustrasi karena saya menyukai drama ini," kata Azami," 67 tahun, sebagaimana dikutip The Times. Nicolas Kent, penata artistik di The Tricycle Theatre, di Kilburn, London utara, menambahkan: "Sangat sulit bagi seseorang dengan nama Islam untuk masuk ke AS. Saya mengerti mengapa mereka begitu panik, tetapi itu luar biasa sekali." Menurut The Times, aktor itu akan terbang ke Washington, Rabu, tetapi pihak berwenang AS masih melakukan pemeriksaan atas Azami. Drama itu bermaksud menuturkan kisah seorang pria Inggris yang masih ditahan di kamp di Kuba tersebut dan beberapa warga Inggris lainnya sejak pembebasan mereka. Drama itu diangkat dari surat-surat mereka, kesaksian dan pernyataan dari para politisi Inggris dan AS. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006