Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro mengatakan penguatan rupiah hingga ke level Rp9.000 per dolar AS akan mengurangi beban pembiayaan impor atas bahan bakar minyak (BBM). "Karenanya, meski harga minyak mentah saat ini masih tinggi, (penguatan rupiah) akan membantu pembiayaan impor BBM kita," katanya di Gedung Depkeu Jakarta, Rabu. Saat ini, harga minyak mentah (crude oil) masih berkisar 66 dolar AS per barel atau jauh di atas patokan APBN 2006 sebesar 57 dolar AS per barel. Namun, Purnomo menambahkan harga minyak 66 dolar AS per barel merupakan harga di pasar internasional dan bukan harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP). Harga ICP lebih rendah 2-3 dolar AS ketimbang harga internasional. Ia juga memperkirakan sekitar bulan Juni mendatang, harga minyak akan mengalami penurunan karena faktor alamiah. Nilai tukar rupiah pada transaksi Selasa (4/4) ditutup menguat 25 poin menjadi Rp9.000 per dolar AS. Level tersebut merupakan rekor penguatan tertinggi sejak 26 Nopember 2004. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006